KANAL24, Jakarta – Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 25-29 Oktober 2021, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat Rp13,42 triliun atau merosot 17,4 persen dibandingkan minggu sebelumnya, yakni senilai Rp16,25 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Minggu (31/10/2021), kinerja negatif bursa saham juga terlihat pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada akhir pekan tercatat di level 6.591 atau terkoreksi 0,79 persen dari penutupan pada akhir pekan sebelumnya di posisi 6.643.
Selain itu, kapitalisasi pasar di BEI juga tercatat menyusut 0,77 persen menjadi Rp8.087,96 triliun dari Rp8.150,38 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian melorot 2,07 persen menjadi 21,63 miliar saham dari 22,09 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Kemudian, rata-rata frekuensi harian selama sepekan mengalami penurunan 7,32 persen menjadi 1.284.477 kali transaksi dari 1.385.992 kali transaksi per hari pada pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (29/10), investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp345,81 miliar, sedangkan sepanjang 2021 yang berakhir hingga akhir pekan ini nilai beli bersih investor asing sebesar Rp39,59 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima satu pencatatan perdana saham yang dilakukan oleh PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) sebagai emiten ke-39 di 2021.
BEI juga menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III-2021 senilai Rp2 triliun yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance. Selain itu, ada juga pencatatan Obligasi Berkelanjutan V Tahap II-2021 senilai Rp1,75 triliun yang diterbitkan PT Federal International Finance.
Sehingga, sampai akhir pekan ini jumlah emisi obligasi dan sukuk untuk pencatatan di 2021 sudah mencapai 81 emisi dari 49 emiten senilai Rp82,33 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,41 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Hingga akhir pekan ini, Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah tercatat di BEI berjumlah 140 seri, dengan nilai nominal Rp4.441,58 triliun dan USD400 juta. Sementara itu, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp5,33 triliun.(sdk)