KANAL24, Malang – Potensi empon-empon di Desa Pucangombo Kabupaten Pacitan sangat melimpah, namun masyarakat belum mengolah secara maksimal. Melihat hal ini, Tim Doktor Mengabdi (DM) 2021 yang berada di bawah naungan LPPM Universitas Brawijaya merasa perlu untuk melakukan pemberdayaan masyaraakat dengan bertumpu pada potensi kearifan lokal.
Pengabdian ini diketuai oleh Ary Mustof Ahmad, MP. (FTP) dengan menggandeng anggota lainnya Dr.Ir.Nurul Aini, MS. (FP), Dr. Riyanto, Drs. M.Hum. (FIA), Joko Prasetyo, STP.M.Si. (FTP), dan Ir. Hermanto,MP. (FAPET) melakukan pengembangan produk berbasis tanaman herbal berupa simplisia dan minuman herbal di Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Program DM ini juga melibatkan 4 mahasiswa KKNT diantaranya adalah Yohana Eva (FEB), Dymas Yoga (FMIPA), Kristiani Virgi (FH) dan Nova Oktavia (FIB).
“Pucangombo potensi empon-emponnya melimpah namun pemanfaatan belum maksimal. Jadi kami kesini bersama dengan mahasiswa mengajak warga menjadikan empon-empon ini lebih bernilai,” kata Ary Mustofa, Senin (1/11/2021).
Pelaksanaan DM 2021 diwali dengan pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat desa dan pemberian hibah alat untuk budidaya dan pengembangan produk tanaman herbal seperti plantebagr, alat irigasi tetes (drip irigation) dan peralatan pembuatan minuman herbal atau jamu.
Selanjutnya, tim DM memberikan pelatihan dan sosialisasi terkait budidaya tanaman herbal di planterbag. Tujuan dari penanaman di planterbag yaitu untuk mencegah terjadinya erosi, selain itu tanah dan media yang digunakan dapat digunakan kembali setelah pemanenan.
Kemudian, tim DM dan mahasiswa KKNT melanjutkan program dengan memberikan sosialisai dan pelatihan pembuatan simplisia dan jamu herbal seperti jamu kunyit asam dan beras kencur yang dipadukan dengan gel cincau. Mereka juga memberikan pelatihan terkait cara pemasaran produk yang menarik minat pasar.
Antusias ibu-ibu PKK dan anggota BUMDes pada sosialisasi dan pelatihan tersebut sangat luar biasa. Mereka sangat tertarik untuk mengembangkan potensi desa.
“Selama pelatihan kemarin antuasis anggota PKK dan BUMDes luar biasa, semoga nantinya bisa terus berjalan hingga hasil produksinya bisa memberikan kemanfaatan bagi warga desa ini,” pungkas Ary.
Harapan adanya pengembangan produk herbal dapat memaksimalkan pengolahan potensi desa dan peningkatan perekonomian desa, sehingga Desa Pucangombo menjadi desa unggul, mandiri dan menjadi kawasan terpadu. (sdk)