KANAL24, Jakarta – Asian Development Bank (ADB) hari ini menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT PLN untuk mendukung upaya mencapai target energi bersih di Indonesia.
Acara penandatanganan tersebut diadakan di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) antara Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini dengan Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara Ramesh Subramaniam. Kegiatan ini disaksikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Pahala Mansury dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong.
“ADB telah terlibat dalam sektor energi Indonesia selama lebih dari 50 tahun dan kami bangga dapat bekerja sama dengan PLN untuk membantu Indonesia melakukan transisi penting dari energi berbasis karbon ke energi bersih,” kata Wakil Presiden ADB Ahmed M. Saeed dalam keterangan tertulis, Selasa (2/11/2021).
“Bersama dengan para mitra di Indonesia, ADB siap membantu transisi menuju energi terbarukan yang juga andal dan terjangkau,” ujar Ahmed.
Indonesia baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk mengurangi emisi hingga 29% pada 2030. Indonesia juga bertekad untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060 atau sebelumnya.
“Seluruh BUMN mendukung transisi Indonesia menuju emisi nol bersih, karena hal ini akan memberi manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan,” ungkap Menteri Erick Thohir.
“Kementerian BUMN menyambut kerja sama BUMN dengan berbagai pemangku kepentingan, yang merupakan langkah awal menuju transisi yang adil dan terjangkau guna mendorong jalur pembangunan yang netral karbon,” ujar Erick.
Indonesia merupakan satu dari tiga negara Asia Tenggara, selain Filipina dan Viet Nam, yang bermitra dengan ADB dalam studi rintisan mengenai Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism atau ETM), yaitu program pengurangan karbon yang bertujuan untuk memanfaatkan pembiayaan pemerintah-swasta guna mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, dan menggantinya dengan sumber energi yang bersih dan terbarukan. ADB belum lama ini telah menyelesaikan studi pra-kelayakan atas ETM dan kini sedang mengadakan studi kelayakan lengkap.
ADB baru-baru ini mengumumkan peningkatan ambisinya bagi pembiayaan iklim kumulatif selama 2019-2030 menjadi USD100 miliar, sekaligus berkomitmen untuk memastikan bahwa setidaknya 75% dari seluruh proyek ADB akan terkait dengan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim pada 2030.(sdk)