KANAL24, Malang – Gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke 34 tahun 2021 baru saja usai. Gelaran bergengsi ini merupakan ajang unjuk gigi para mahasiswa untuk beradu inovasi dalam berbagai jenis penelitian ilmiah yang tentunya bertujuan untuk kebermanfaatan masyarakat. Namun, bagaimana cara scale up penelitian pasca PIMNAS atau pasca mendapat reward berupa medali di Pimnas ?
Menurut Elviliana mahasiswi magister Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang juga peraih medali emas pada PIMNAS ke 33 terdapat dua arah pengembangan penelitian, pertama ke jumlah sampel dan yang kedua ke tahap komersil.
“Untuk scale up penelitian, ada dua arah yakni jumlah sampelnya dulu atau sampai ke tahap tangan konsumen. Sebenarnya saat dan sesudah PIMNAS, teman-teman diminta untuk melakukan publikasi ilmiah dan publikasi ilmiah ini juga salah satu pengembangan di dunia akademik karena peneliti dapat memberikan pandangannya dan mendapat feedback dari beberapa peneliti lain,” jelasnya, Rabu (3/11/2021).
Lanjutnya, untuk tahap scale up, peneliti pasti sudah tahu apa kelemahan dari penelitian yang dikerjakan, namun kelemahan ini sudah mendapat saran dari para mentor dan juga dosen pembimbing. Saran-saran inilah yang harus dikembangkan. Sembari memperbaiki kelemahan, tentunya juga dalam setiap penelitian memiliki kelebihan. Kelebihan inilah yang dijadikan focus untuk pengembangan sehingga dapat menutup kelemahan yang dimiliki sebelumnya.
Pengembangan penelitian menurut Elvi perlu memperhatikan 3 aspek, yakni sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini tidak terlepas dari memanfaatkan momentum yang mana di tahun 2022 mendatang Indonesia menjadi Presidensi G20. Momentum ini tentunya harus dimanfaatkan setiap peneliti untuk berfokus membuat penelitiannya menjadi penelitian yang sustainable atau berkelanjutan.
“Pemanfaatan momentum juga perlu dipahami oleh para peneliti. Kemudian terakhir yang juga masih beririsan adalah peneliti harus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penelitiannya,” tandasnya. (Meg)