KANAL24, Malang – Penurunan level PPKM yang ditandai dengan pelonggaran aktifitas sosial membuat mobilitas sosial di ruang publik meningkat. Menurut dosen Fakultas Kedokteran UB dr.Ayunda Dewi Jayanti, kondisi ini tidak boleh membuat warga lengah karena covid19 masih mengintai. Dari sisi pengetahuan, keluarga harus memahami masih ada ancaman-ancaman mutasi dari virus Covid-19 ini.
“Virus Covid-19 ini terus bermutasi. Kita lihat negara tetangga, Singapura yang saat ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Hal ini tentu menjadi warning juga bagi Indonesia, apalagi menuju penghujung tahun yang diprediksi akan ada kenaikan kasus meski saat ini juga ada beberapa kenaikan kasus,” ungkapnya, Rabu (3/11/2021).
Dirinya menyebut saat ini keluarga harus menjadi role model penerapan kebiasaan baru dengan tetap mematuhi protokol kesehatan diruang publik. Penggunaan masker, menjaga jarak, cuci tangan dan menjalani vaksinasi menjadi keharusan untuk saat ini dalam beraktifitas.
Untuk itu peran keluarga sebagai garda depan dalam penerapan prokes menjadi kunci bagi warga dalam beraktifitas selama masa pandemi. Apalagi jika sebuah keluarga memiliki anak yang belum masuk dalam kriteria vaksinasi, tentu harus tetap diedukasi dalam penggunaan masker dan protocol kesehatan lainnya.
“Kita harus tetap mewaspadai mutase-mutasi baru virus ini. Protokol kesehatan mulai dari memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas dengan selektif untuk memilih kegiatan di luar rumah menjadi penting. Meskipun sudah ada kelonggaran-kelonggaran dari Pemerintah, namun tetap kelonggaran ini harus dipahami dengan hati-hati,” tandasnya. (Meg)