KANAL24,Malang – Prodi Kewirausahaan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) mengadakan Seminar Nasional Kewirausahaan III dengan tema “Wisausaha Kita Saat Ini Ketahanan dan Keberlanjutan” pada Kamis (4/11/2021) secara daring. Prof. Wawan Dhewanto dari SBM ITB, Dr. Wahdiyat Moko dari Inkubator Wirausaha UB, dan Dessy Aliandrina, Ph. D dari SociopreneurID turut serta menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
Ketua pelaksana, Radityo Putro Handrito, SE., MM mengatakan jika tema yang diangkat didasari karena ingin melihat ketahanan wirausaha dan bagaimana keberlanjutannya di masa pandemi dari pandangan para ahli. “Tahun depan sudah mulai untuk pemulihan ekonomi nasional bagaimana untuk menyambut hal itu, wirausaha harus seperti apa, wirausaha yang masih pemula bisa atau tidak berlanjut,” tambahnya.
Seminar ini bekerjasama dengan Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut. Pesertanya sendiri berasal dari mahasiswa Progam S1, S2, dan S3 terutama S3 Universitas Brawijaya kampus Jakarta, beberapa dari Fakultas Teknik, dan beberapa dari luar Jawa tetapi tidak banyak. “Total tercatat yang paling tinggi join di zoom ada 300 peserta,” ujar Radityo.
“Di era pandemi ini terjadi penurunan permintaan juga perubahan cara berbelanja dan sebagainya maka kunci utama yang harus dilakukan adalah inovasi, ujar Moko. Ia menambahkan bahwa inovasi menjadi hal yang utama agar para wirausaha mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Moko mengatakan seperti di Jakarta ada musik 4 ruang, 7 ruang yang dimana pemusik ini tidak bisa mengadakan pertunjukan secara offline. “Jadi ada konsep bagaimana pertunjukan secara online dimana bisa dimanfaatkan pemusik. Artinya pemusik yang punya entrepreneurship akan mencari jalan gimana caranya agar di masa pandemi bisa survive,” ujarnya.
Di samping itu, ada progam “Inovasi” dimana berisi temuan dosen yang sudah dapat paten tetapi masih memikirkan bagaimana caranya menghilirisasi Kata Moko, tahun ini sudah dimulai meskipun masih belum optimal dilakukan tetapi ada prospek yang baik dari situ. Moko berharap dari inovasi dosen ini bisa dihilirisasi nantinya. “Jadi memperkuat ini tidak hanya mahasiswa, masyarakat, tetapi juga para innovator dibidang teknologi perlu untuk di inkubasi agar produk-produknya bisa dihilirisasi,” tambahnya. (val)