KANAL24, Jakarta – Pelaku industri saat ini dipastikan menghadapi dua tantangan besar dalam setiap upaya pengembangan skala bisnisnya. Kedua tantangan tersebut adalah Covid-19 dan disrupsi teknologi digital. Dari dua tantangan ini, tak sedikit industri yang bertumbangan karena tak mampu melakukan penyesuaian.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/11/2021). Meski dihadapkan pada tantangan yang berat itu, namun dia menilai Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar ekonomi digital dan menjadi pemain penting dari industri tersebut.
“Menghadapi dua gelombang besar ini, siapapun yang bergerak di sektor ekonomi diharuskan mampu berkontribusi positif bagi kemakmuran bersama seperti yang dilakukan Lippo Group. Penting sekali untuk kita menjadi negara maju secara ekonomi, dan menekankan pentingnya kontribusi bagi masyarakat dan bangsa,” ucap John.
Sejalan dengan itu, John mengungkapkan tujuan bisnis Lippo Group kini bukan hanya mengejar profit, melainkan kontribusi kepada pemangku kepentingan di masyarakat, seperti pemerintahan, masyarakat, karyawan, dan lainnya. Karena itu dia mendorong agar para milenial haruslah tampil untuk menjadikan bangsa Indonesia tidak sebagai pasar digital, namun sebagai pemain aktif dalam kontestasi digital masa kini.
Persoalannya, era perekonomian digital sangat berbeda dengan fundamental bisnis konvensional. Pada era sekarang, seluruh pemain industri saling menonjolkan daya kreatif dan inovatif yang memupuk valuasi serta menarik investasi besar, bukan lagi sekadar fokus memperkuat fondasi fundamental bisnis.
“Karena itu, generasi yang super kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan agar Indonesia tidak menjadi sekadar pasar, melainkan pula pemain penting pada era ekonomi digital ini, sehingga nilai lebih dan nilai tambah industri mampu memajukan juga memakmurkan negeri ini,” kata John.(sdk)