KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penanganan kasus Covid-19 di Indonesia di bulan Oktober 2021 yang semakin membaik mendorong terjadinya peningkatan mobilitas masyarakat di beberapa pusat keramaian. Akibatnya aktivitas masyarakat di rumah cenderung terus mengalami penurunan. Hal ini menjadi pertanda baik bagi proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang terpuruk akibat badai pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung cukup lama.
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan aktivitas masyarakat di rumah pada Oktober 2021 turun dari bulan sebelumnya (month to month / mtom) menjadi 5 persen dari sebelumnya 6,3 persen. Sementara di berbagai tempat selain di rumah mengalami perbaikan.
Dijelaskan bahwa aktivitas masyarakat di tempat perdagangan, rekreasi dan ritel meningkat dari -1,9 persen pada September 2021 menjadi 4,3 persen pada Oktober 2021. Hal yang sama juga terjadi di tempat belanja kebutuhan sehari-hari yang naik dari 20,5 persen menjadi 24,6 persen mtom). Selanjutnya aktivitas di taman juga membaik dari -7,9 persen menjadi 1,8 persen.
“Aktivitas di taman juga demikian sudah lebih tinggi dibanding kondisi normal. Untuk di tempat transit (dari -27,5 persen menjadi -19 persen) dan tempat kerja juga sudah terjadi perbaikan (dari -15,9 persen menjadi -12,3 persen) meski belum kembali ke kondisi normal kalau dibandingkan dengan bulan Januari Februari sebagai baseline untuk kondisi Oktober 2021,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).
Meski terjadi perbaikan aktivitas masyarakat di tempat-tempat umum dan fasilitas publik, Margo mengingatkan agar semua pihak tetap mewaspadai potensi terjadinya penularan Covid-19. Sebab pelonggaran kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) di setiap tempat selama ini masih berpeluang terjadinya migrasi virus dari satu orang ke orang lainnya.
Oleh sebab itu Margo mengajak semua pihak untuk tetap patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes) di setiap tempat saat melakukan aktivitas sehari-hari. Hanya dengan kewaspadaan bersama maka potensi terjadinya penularan virus dapat semakin diminimalisir. Dengan cara ini maka mobilitas masyarakat dapat terjamin keamanannya sehingga aktivitas ekonomi bisa terus ditingkatkan.
“Dengan peningkatan mobilitas ini saya ingatkan meski sudah mulai normal kembali tapi tetap harus jaga prototokol kesehatan karena di berbagai negara seperti Singapura, Eropa dan berbagai negara lainnya memasuki gelombang baru yang juga akan berdampak pada proses pemulihan ekonomi di masing- masing negara,” pungkas dia.(sdk)