KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan penerimaan negara di tahun 2021 tumbuh 16,3% setara Rp1.916 triliun. Hingga Oktober 2021, pendapatan negara tumbuh 18,2% atau Rp1.510 triliun.
“Growth dari penerimaan negara kita tumbuhnya 18,2, pajak tumbuhnya 15,3 persen, ini memang kombinasi dari banyak hal di mana yang kita berikan dukungan insentif kepada dunia usaha dan basis tahun lalu yang rendah, sekarang kemampuan kita pick up cukup tinggi,” kata Sri Mulyani dalam CEO Kompas100 Forum, Kamis (18/11).
Selain itu, PPN dalam negeri juga mengalami pertumbuhan sebesar 13,3%, PPH Badan tumbuh 13,4 persen, PPN impor tumbuh 32,3%, bahkan Bea cukai kepabeanan tumbuhnya 9 kali lipat karena peningkatan itu disebabkan oleh meningkatnya PPN Impor.
“Makanya neraca pembayaran untuk trade account kita luar biasa dari sisi positifnya. Nah ini adalah catatan-catatan positif yang menggambarkan dukungan atau dalam hal ini kegiatan ekonomi underlying nya itu mulai berdegup sangat keras bahkan pada saat kita dihantam oleh Delta varian,” ujar Sri Mulyani.
Ia mengakui Covid-19 varian Delta memang menurunkan konsumsi rumah tangga dari 5% menjadi sekitar 1%. Namun aktivitas masyarakat tidak berhenti begitu saja, sehingga momentumnya itu masih terus terakselerasi, oleh karena itu pihaknya cukup optimis untuk kuartal keempat akan tumbuh positif.
Dengan tren ini sampai dengan akhir tahun, Sri Mulyani berharap permintaan dari sisi penerimaan negara Indonesia melebihi target dalam APBN . “Kita proyeksikan akan mencapai 16,3 growth nya, terus nominalnya Rp1.916 triliun, kita akan lihat nanti komponennya sudah kita identified,” tutup Sri Mulyani.(sdk)