KANAL24, Malang – Ekonomi kreatif memiliki potensi kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi melalui penciptaan lapangan kerja dan pendapatan, pemberdayaan perempuan dan anak muda, serta pemajuan inklusi sosial. Sebagai upaya dalam memaksimalkan potensi ekonomi kreatif, saat ini ekonomi kreatif dikelompokan menjadi 18 sub-sektor, salah satunya adalah kuliner. Trend bidang kuliner ini memiliki pertumbuhan positif tiap tahunnya. Jumlah pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner terus meningkat dengan diiringi ragam inovasi pada produk yang dihasilkan.
Inovasi yang banyak dilakukan pelaku usaha kuliner di beberapa daerah, diantaranya dengan membentuk kawasan home industri. Penciptaan kawasan home industri dapat memperkuat daya tawar produk dan memperbesar jangkauan pasar produk. Pembentukan kawasan industri tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa disertai keterlibatan dari pemerintah. Peran pemerintah dapat mempercepat pengembangan dan penguatan kawasan industri melalui pelaksanaan pelatihan, pendampingan, dan pembukaan akses jaringan.
Hal ini salah satunya dilakukan oleh Dr. Christin Susilowati SE.,M.Si melalui program mitra mengabdi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Madiun, sabtu (27/11/2021). Kerjasama yang dilakukan difokuskan pada penguatan branding dan tata kelola integrasi bisnis di Kawasan Home Industri Brem wilayah Bancong dan Kaliabu. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pelatihan pemasaran dan branding serta pendampingan penggunaan sosial media sebagai saluran komunikasi bisnis.
“Pelaksanaan pelatihan difokuskan pada peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam mengoptimalkan fungsi pemasaran. Secara teknis pelaku usaha diberi pengetahuan dan pendampingan dalam melakukan pengambilan foto produk dan kemasan sebagai masukan konten sosial media. Selain itu pelaku usaha juga diberikan pemahaman lebih lanjut untuk menuliskan konten promosi untuk mendukung gambar atau foto yang akan dibagikan dan sebagai kelengkapan informasi kepada calon konsumen,” jelas Christin.
Tahap awal kegiatan adalah diskusi dan pemetaan masalah awal yang dialami oleh pelaku usaha brem di kawasan Desa Kaliabu dan Bancong Kabupaten Madiun. Beberapa tenaga ahli pemasaran diantaranya Moh.Erfan Arif SE.,MM dan Dian Ari SE.,MM terlibat dalam kegiatan pengabdian ini.
“Kegiatan pelatihan dan pendampingan pada kawasan home industri brem di Kaliabu dan Bancong diharapkan dapat memperkuat daya saing produk dalam skala nasional dan internasional,” tandas Christin. (Meg)