KANAL24, Jakarta – Fungsi intermediasi perbankan mengalami perbaikan pada triwulan IV 2021. Pertumbuhan kredit industri pada bulan Oktober 2021 meningkat menjadi 3,24% yoy, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 18 bulan terakhir.
“Secara year-to-date, sepanjang periode Januari sampai dengan Oktober 2021, kredit perbankan nasional telah tumbuh sebesar 4,22%. Kualitas aset juga cukup stabil, terlihat dari rasio NPL industri yang terjaga pada level 3,22% per bulan Oktober 2021,” kata Direktur Treasury & International Banking, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Panji Irawan dalam media gathering economic outlook secara virtual, Rabu (8/12/2021).
Dana pihak ketiga perbankan juga terus mencatatkan pertumbuhan yang cukup solid. DPK industri perbankan pada bulan Oktober tercatat tumbuh 9,44% yoy dan sepanjang tahun 2021, dari bulan Januari sampai dengan Oktober 2021 DPK perbankan tumbuh 8,69% yoy. Tingginya pertumbuhan DPK mendorong terjaganya likuiditas perbankan, terlihat dari rasio loan to deposit (LDR) terus menurun hingga mencapai 78,85% per bulan atau terendah sejak bulan Januari 2012.
“Kami optimis bahwa intermediasi perbankan akan terus membaik, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Panji.
Kinerja Bank Mandiri pada triwulan III 2021 terus membaik dengan kualitas yang tetap terjaga. Secara konsolidasi, aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 16,4% secara yoy dengan kualitas yang terjaga. Kredit Bank Mandiri bertumbuh sebesar 16,9% yoy. Di sisi lain, DPK tumbuh cukup tinggi mencapai 18,5% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang hanya 7,7% yoy pada periode yang sama.
Profitabilitas Bank Mandiri tetap terjaga, dengan laba bersih setelah pajak pada 9M21 mencapai IDR19,2 triliun, meningkat 37,1% yoy. Sementara itu pada periode yang sama pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tumbuh 26,5% yoy menjadi IDR53,3 triliun.
“Bank Mandiri ikut berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional melalui program restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang terdampak Pandemi COVID-19. Total nilai restrukturisasi kredit debitur Bank Mandiri sampai dengan akhir bulan September 2021 tercatat sebesar Rp90,1 triliun,” papar Panji.
Bank Mandiri juga terus meningkatkan layanannya di masa pandemi ini, dalam rangka mengakomodir kebutuhan nasabah di tengah percepatan transformasi digital. Bank Mandiri memperkuat ekosistem digital dengan mengeluarkan Financial Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri. Kedua Super App ini dapat memberikan solusi perbankan digital yang komprehensif, baik bagi nasabah ritel maupun bisnis korporasi, melalui pemanfaatan infrastruktur digital Bank Mandiri yang saling terkoneksi. (sdk)