KANAL24, Malang – Co Founder dari iLitterless, Mayeda mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat mengenai sampah khususnya dari kafe yang terdapat di malang masih kurang mendapat perhatian. Padahal limbah sampah dari kafe menjadi salah satu limbah terbesar. Hal itu dikatakan oleh Mayeda dalam Ngobrol Bareng Soal Sampah di UB Radio.
“Asosiasi pengusaha kafe dan resto Indonesia yang di malang, itu katanya ada sekitar hampir 3 ribu lah kafe itu di malang. Jadi kurang lebih 1 kecamatan itu bisa sampai 400 kafe dan, ya memang kira-kira segitu. Sudimoro aja udah berapa, belom yang ditempat lain,” ujar Mayeda, Minggu (13/2/2022)
Hal ini menjadi alasan iletterless berfokus mengatasi permasalahan utama sampah yang terdapat pada kafe yang masuk dalam kategori sampah rumah tangga. Selama ini belum terdapat pengelolaan sampah kafe secara massif yang kemudian pihaknya menginisiasi pendirian yayasan yang fokus terhadap isu tersebut.
“Cuma tidak semua sampah bisa terkelola. Kaya sampahnya kotak susu, kotak susu UHT itu yang harus dikembalikan ke Tetra Park Jakarta,” lebih lanjut Mayeda.
Selama 7 bulan sejak berdirinya ilitterles yakni juli 2021, ilitterless telah berkontribusi dalam mengelola lebih dari 1 ton sampah di malang dengan kerjasamanya yang dilakukan bersama berbagai pihak.
“Kebanyakan kafe, udah ada 12 kafe yang fix ya, yang sudah menjadi klien kami, sebagai prototype juga, dan juga kafe-kafe lain atau individu-individu lain yang non regular,” ujarnya
Dalam perannya sendiri, ilitterless mengaku bergerak sebagai collecting partner, atau dalam bahasa awamnya dapat disebut tukang rombengnya.
“Kami yang mengorganisir, mengidentifikasi limbah-limbah itu. Kami kumpulkan disini, terus nanti setiap 1 minggu, 2 minggu, itu kami recovery sampahnya. Recovery itu kami pilah lebih detail lagi. Jadi dikafe-kafe itu, mereka yang jadi klien kami, itu kami training. Kami kasih tau bagaimana cara memilah sampah,” ujarnya
Mayeda juga menjelaskan bahwa setelah sampah dibawa ke base camp ilitterless, sampah tersebut akan dipilah kembali. Hal ini untuk mengantisispasi apabila terdapat beberapa sampah yang belum terorganisir dengan benar. Kemudian sampah-sampah yang terkumpul akan disetorkan di bank sampah kota Malang.(wen)