KANAL24, Jakarta – Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan bahwa tingkat ketahanan energi Indonesia saat ini masih aman karena indeksnya di level 6,57. Dalam menghitung indeks ketahanan energi nasional, setidaknya terdapat empat variabel yang digunakan pemerintah, yakni ketersediaan, harga, akses bagi masyarakat, dan keselamatan lingkungan.
Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto mengatakan di tengah fluktuasi harga energi dunia yang bergejolak seperti saat ini, indeks sebesar 6,57 tersebut diklaim masih tinggi. Data menunjukan ketersediaan pasokan energi, Indonesia saat ini masih memiliki cadangan batubara dan gas bumi yang mencukupi. Bahkan 75 persen batubara RI masih diperuntukkan untuk tujuan pasar ekspor.
“Gas kita juga masih ekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa. Untuk EBT (energi baru terbarukan) kita masih 11,7 persen jadi perlu mengejar target 23 persen di 2025,” ungkap Djoko Siswanto di Jakarta, Senin (7/3/2022).
Dia menambahkan dalam menentukan indeks ketahanan energi nasional, variabel harga menjadi salah satu faktor yang mempunyai bobot nilai cukup tinggi. Oleh sebab itu, dengan kebijakan pemerintah yang telah memberlakukan harga DMO batubara untuk pembangkit listrik PLN maksimal sebesar USD70 per ton, sangat berpengaruh terhadap indeks angka ketahanan energi.
“Belajar dari pengalaman pemerintah menetapkan harga batu bara USD70 per ton sehingga indeks ketahanan energi menjadi bagus,” tutup Djoko Siswanto.(sdk)