KANAL24, Malang – Adanya keresahan serta permasalahan yang dihadapi oleh peternak lokal, membuat tiga mahasiswa UB menciptakan inovasi baru di bidang start-up agriculture dan masuk dalam Forbes 30 under 30.
Dengan menggunakan system Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (Al), mahasiswa binaan Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DI2B) Universitas Brawijaya ini berhasil membuat aplikasi yang diberi nama Chickin Indonesia (Chickin).
Teknologi modernisasi peternakan yang dikembangkan secara gratis ini dibangun oleh Ashab Alkahfi selaku presiden dari Agroekoteknologi, Tubagus Syailendra selaku CEO dari Hubungan Internasional FISIP, serta Ahmad Syaifullah selaku Chief Technology Officer mahasiswa Sistem Informasi FILKOM.
“Awalnya kami melakukan riset dan pengembangan ternak ayam di daerah Klaten, Jawa Tengah. Kemudian kami mencoba menjadi peternak dengan membangun kandang dan mulai usaha ternak ayam sampai akhirnya kami menemukan permasalahan yang dihadapi peternak lokal”, jelas Ashab, Kamis (17/3/2022)
Dengan adanya aplikasi ini para peternak ayam di seluruh Indonesia dapat terbantu dalam meningkatkan produktivitas hingga 25 persen.
Fitur yang dimiliki aplikasi Chickin ini seperti kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi IoT yang bisa disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu, kelembaban bahkan umur ayam.
Saat ini Chickin bekerjasama dengan 14 rumah potong untuk mensuplai daging ayam kepada 100 industri makanan.(put)