KANAL24, Malang – Tim MBKM Semeru Universitas Brawijaya turun lapangan dalam membantu desa penyangga di wilayah korban erupsi gunung Semeru yaitu Desa Sidomulyo.
Program bantuan ini diberikan dalam bentuk pelatihan berupa pendampingan dan pembinaan agar masyarakat Desa Sidomulyo dapat memaksimalkan hasil potensi sumber daya di daerahnya dan dapat menguatkan diri dalam hal kebencanaan untuk kedepannya.
Pelatihan yang diadakan tersebut juga melibatkan Bumdes di Desa Sidomulyo sebagai mitra untuk mengolah kumpulan buah salak yang melimpah. Selain itu, Universitas Brawijaya juga secara khusus membuatkan dan menyumbangkan alat produksi kripik buah buatan Fakultas Teknologi Pertanian yang telah mendapatkan hak paten untuk masyarakat di Desa Sidomulyo.
Proses produksi alat yang sudah ditemukan sejak tahun 1995 ini dilakukan oleh dosen Universitas Brawijaya dengan dibantu beberapa mahasiswa terutama dalam proses alih teknologi ataupun pelatihan. Sebelum diterjunkan ke lapangan, para mahasiswa magang MBKM Semeru juga telah menempuh training of trainer.
“Jadi teman-teman MBKM ini diajari di Malang lalu di terjunkan di masyarakat, dan disitulah mereka melakukan pendampingan,” ungkap Anang pada Sabtu (26/03/2022).
Anang mengungkapkan bahwa selama di Desa Sidomulyo, ia melihat potensi buah kelapa yang sangat besar. Oleh sebab itu, dengan menggunakan alat yang sama pula akan dikembangkan pemanfaatakan buah kelapa menjadi minyak dari kelapa.
“Jadi dari kelapa parut nanti diambil santannya, lalu dipanaskan sehingga menjadi minyak,” lanjut Anang.
Melalui bencana Semeru yang terjadi, Anang berharap bahwa kejadian ini akan dapat menyadarkan banyak orang mengenai betapa pentingnya penguatan ataupun kemitraan antara perguruan tinggi dengan masyarakat dan pemerintah. Hal ini dikarenakan, ketiga aspek tersebut merupakan partner terkuat dan paling cepat dalam tanggap darurat apabila terjadi sebuah bencana.
“Dan saya harapkan program ini menjadi percontohan, baik di teman-teman di divisi lain atau di masyarakat yang rawan bencana khususnya. Bukan hanya gunung berapi saja tapi macam-macam bencana,” pungkas Anang.(wen)