KANAL24, Malang – Dewan Profesor UB komite A bekerjasama dengan industri mengembangkan produk riset perguruan tinggi yang dihasilkan oleh profesor yang ada di Universitas Brawijaya.Bertajuk harmonisasi produk riset perguruan tinggi dan industri, webinar yang dilaksanakan di auditorium algoritma filkom (01/04/22) mengundang Prof. Aulanni’am dan Prof. Muhammad Nurhuda sebagai pembicara.
Ketua pelaksana webinar Prof. Sukoso menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah awal yang dilakukan agar potensi dan keahlian guru besar dapat disinergikan sebagai bentuk kontribusi dalam membangun UB.
“Kami (dewan komite UB) mengundang seluruh guru besar yang ada di UB agar dapat memberikan sumbangsih hasil karya dan pemikirannya untuk menjadikan UB lebih baik”, jelasnya.
Ketua dewan profesor UB Prof. Armanu Thoyib menjelaskan organisasi yang ditandai dengan birokrasi tinggi dapat diatasi dengan kolaborasi. Kolaborasi ini ditujukan agar para guru besar dapat berbagi ilmu dan pengetahuan sehingga menjadi ilmuan yang lebih bernilai.
“Dengan tampilnya ilmuwan UB, saya berharap dapat memperkuat daya saing ditingkat nasional dan global”, ungkapnya.
Dewan profesor memulai kiprahnya ditahun 2022 awal untuk dapat menginformasikan berbagai aktifitasnya di UB. Menurut Ketua Senat Akademik UB Prof. Arifin kegiatan ini merupakan cita-cita yang dari awal telah diharapkan pemerintah dan rector agar dapat mendekatkan peneliti dengan industri.
“Kami berharap 140 guru besar dapat menjadi idola dan hasil karyanya dapat sampai kemasyarakat khususnya masyarakat industri”, jelasnya.
Dengan adanya webinar ini, para professor dapat mengambil hikmah dan ilmu dari para pakar berupa temuan dan pemikiran yang berguna bagi bangsa, negara dan agama.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani AR menambahkan hampir semua perguruan tinggi memiliki badan dibidang inovasi. Dengan diresmikannya UB sebagai ptnbh, diharapkan para guru besar dapat menciptakan sesuatu dan mengembangkan inovasi.
“Saya berharap para profesor dapat membina dan menciptakan kader-kader dibidang inovasi. Jika memang diperlukan saya memberi peluang kepada para guru besar agar dapat mengadakan international conference dan berkolaborasi dengan profesor luar negeri”, ungkapnya.
Kedepannya Nuhfil berharap daya saing kepakaran menjadi hal yang penting untuk menjadikan UB sebagai universitas yang dikenal diluar negeri.(put)