KANAL24, Malang – Banyaknya problem atau permasalahan dalam budidaya peternakan ayam menjadi tantangan dan peluang bagi Ashab Alkahfi mahasiswa UB dan Founder Chickin Indonesia dalam merintis bisnisnya.
Hal ini dikarenakan, potensi market dalam budidaya peternakan ayam ini dinilai sangat besar, yakni sekitar 3 miliar ekor ayam yang diproduksi setiap tahunnya. Selain itu, nilai perputaran bisnis peternakan ayam juga terhitung cukup tinggi dengan menyentuh angka 17 miliar dollar.
“Dan disini pertumbuhannya juga bagus, dan that’s why kita memilih komoditi ini,” ungkap Ashab dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Nasional 2022 pada Jumat (08/04/2022).
Meskipun pada awalnya bisnis tersebut bertujuan untuk memberikan impact atau pengaruh kepada para peternak agar mereka dapat meningkatkan produktivitasnya termasuk dalam segi kualitas dan pasokan rantai, pada akhirnya Ashab juga membantu untuk menjualkan ayam-ayam milik para peternak ini.
“Sebenarnya ngejualin ayam-ayam peternak ini juga ngebantu mereka,” ungkap Ashab.
Dalam menjalankan roda bisnisnya, Ashab mengatakan bahwa impact atau pengaruh yang diberikan kepada para peternak ayam ini adalah mereka dapat menghemat pakan peternak secara berlipat. Dalam industri peternakan penghematan pakan ini merupakan hal yang penting karena menjadkan perusahaan mampu menekan biaya operasional secara signifikan.
“Jadi up to you. Jadi tergantung sama balik lagi manajemen dan juga ketertiban peternak ni, untuk bisa menjaga climate tadi,” kata Ashab.
Hingga saat ini, perkembangan bisnis tersebut telah tumbuh mencapai 2000% dalam 10 bulan terakhir. Meskipun bisnis yang dilakukannya sudah berjalan selama 2 tahun, namun ia baru mulai mengkomersialkannya pada waktu 10 bulan terakhir ini.
“Kita cuma fokus kepada reason kita dalam berbisnis, kita pengen ngasih impact gitu. Tapi itu akan terbayarkan ketika kalian udah nge crack how to bisnis kalian bisa tumbuh dan membuat investor akhirnya bisa percaya ke kalian,” pungkasnya. (wen)