KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada April tahun 2022 surplus sebesar USD7,56 miliar. Sedangkan untuk neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari – April 2022 juga terjadi surplus sebesar USD16,89 miliar. Surplus bulanan ini melanjutkan tren positif yang terjadi dalam kurun waktu 23 bulan ke belakang.
“Surplus ini beruntun secara 24 bulan apabila dilihat secara series. Surplus kita cukup tinggi sebesar USD7,56 miliar,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono dalam live streaming, Selasa (17/5/2022).
Tercatat nilai ekspor pada bulan April 2022 sebesar USD27,32 miliar. Jika dibandingkan bulan Maret 2022 (month to month / mtom), ekspor tersebut naik 3,11 persen dimana pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD26,50 miliar.
Sementara itu ekspor pada April 2022 jika dibandingkan periode April 2021 (year on year / yoy) mengalami kenaikan signifikan sebesar 47,76 persen. Tercatat pada periode itu nilai ekspornya sebesar USD18,49 miliar.
“Pada April memang cenderung lebih rendah kenaikannya dibandingkan Maret 2022. Polanya juga sama di tahun 2021 dimana April 2021 kenaikannya lebih rendah dibandingkan Maret 2021,” sambungnya.
Untuk kinerja impor pada periode April 2022 sebesar USD19,76 miliar. Nilai impor ini turun sebesar 10,01 persen (mtom) dimana bulan lalu nilai impornya sebesar USD21,96 miliar. Namun begitu secara tahunan mengalami kenaikan 21,97 persen dengan kinerja impor pada pada April 2022 mencapai USD16,20 miliar.
“Pola pertumbuhan impor secara bulanan dan bagaimana perkembangannya pola pertumbuhannya secara tahunan polanya mirip, selama empat bulan Januari – April 2022 dibandingkan 2021 polanya sama dimana pada April selalu turun,” tukasnya.
Sementara itu nilai ekspor secara kumulatif mulai Januari – April 2022 mencapai USD93,47 miliar. Realisasi ini naik 38,68 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai USD67,40 miliar. Untuk impor kumulatif tercatat sebesar USD76,58 miliar atau naik 28,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD59,59 miliar.
“Share utama secara kumulatif impornya adalah mesin/ peralatan mekanis dan bagiannya sebesar 15,53 persen dan mesin/ peralatan elektrik dan bagiannya sebesar 13,49 persen” pungkas dia.(sdk)