KANAL24, Malang – Pusat Studi SMONAGENES Universitas Brawijaya menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PENGMAS) secara luring untuk pertama kalinya setelah pandemi. Kegiatan ini mengusung tema “Penyuluhan dan Edukasi Menu Nutrisi Sehat Berbasis Produk Lokal untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat” dengan sasaran ibu-ibu PKK di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Sabtu (4/6/2022). Pengabdian Masyarakat ini didukung oleh program Pengabdian masyarat DPP/.SPP Departemen Biologi Fakultas MIPA Tahun 2022.
Penyuluhan disambut hangat oleh perangkat desa dengan menyediakan tempat di Balai Desa Karangwidoro yang dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari perangkat desa, perwakilan masing-masing POKJA PKK dan Kader PKK dan POSYANDU. Ketua PKK sekaligus ibu Kepala Desa Karangwidoro, Ibu Widya Riami, memberikan sambutan untuk membuka kegiatan dan mengungkapkan sudah tidak sabar untuk menerima sharing ilmunya.
Saya berharap ada kegiatan lanjutan untuk mendampingi warga sehingga dapat menghasilkan produk lokal unggulan” tambah beliau. Sambutan berikutnya dari Prof. Dra. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D selaku Ketua Pelaksana Kegiatan sekaligus Ketua Pusat Studi SMONAGENES UB.
Sebelum penyampaian materi dimulai, para peserta mengisi kuesioner tentang Menu Nutrisi Sehat untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu-Ibu PKK dalam penerapan konsumsi sehari-hari. Selanjutnya dalam penyuluhan, Prof Fatchiyah, M.Kes, Ph.D menyampaikan tentang menu makanan sehat, yang ditekankan pada komponen menu makanan yang sehat dan bagaimana cara pengolahan yang benar sehingga dapat bermanfaat bagi tubuh.
“Makanan sehat adalah makanan yang tidak membuat kita underweight/overweight, tidak membuat kolesterol/gula darah tinggi serta tidak memperburuk fungsi organ penting tubuh,” imbuhnya.
Materi ke dua yaitu tentang K3 pertanian dan sistem tumpang sari yang disampaikan oleh Ernanin Dyah Wijayanti, S.Si., M.P., dengan harapan masyarakat tidak hanya sehat dari apa yang dikonsumsi, tetapi juga dari perilaku sehat dan selamat ketika bertani, mengingat sebagian besar warga Karangwidoro adalah petani jeruk. Selain itu diharapkan warga dapat meningkatkan penghasilan melalui penerapan tumpang sari pada kebun jeruk. Materi terakhir tentang tanaman obat keluarga yang disampaikan oleh Bapak Eko Suyanto, S.Si, M.Sc dan Yeni Avidhatul Husnah, S.Si., M.Sc, yang menekankan pada pemanfaatan tanaman di sekitar rumah dan cara pengolahannya sebagai obat tradisional.
Peserta menunjukkan antusiasnya dan rasa ingin tahu dengan mengajukan beberapa pertanyaan mulai dari cara pengolahan makanan sehat untuk balita, keamanan penggunaan tanaman obat, resep-resep alternatif obat tradisional, hingga permintaan untuk dapat dilatih dan didampingi membuat produk manakan sehat hingga siap dijual. Kegiatan pengmas ini akan berlanjut dengan pelatihan pembuatan menu menu sehat yang akan diadakan pada hari Minggu, 12 Juni 2022 mendatang. (sdk)