KANAL24, Malang – Artificial Intelligence (AI) terus berkembang dan sudah digunakan di berbagai bidang. AI sendiri tentu membutuhkan data yang memiliki volume yang sangat besar. Semakin berkembang AI tentu penggunaan data akan terus meningkat. Oleh karena itu, Big Data menjadi sangat penting untuk menunjang AI.
Pada Studium Generale yang diselenggarakan Program Studi Teknologi Informasi Departemen Industri Kreatif & Digital Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya dan Asia eUniversity, Big Data dipresentasikan oleh Dekan, Sekolah Sains dan Teknologi Asia eUniversity, Profesor Dr. Titik Khawa Abdul Rahman.
“Big Data merupakan kumpulan data yang sangat besar volumenya, namun tumbuh secara eksponensial. Big Data adalah data dengan ukuran dan kompleksitas yang begitu besar, sehingga tidak ada alat manajemen data tradisional yang dapat menyimpan atau memprosesnya secara efisien,” terang Profesor Titik.
Big Data memiliki 6 Vs. Volume adalah jumlah data dari berbagai sumber. Variety adalah jenis data: terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Velocity adalah kecepatan data besar yang dihasilkan. Veracity adalah sejauh mana data besar dapat dipercaya. Value adalah nilai bisnis dari data yang dikumpulkan. Variability adalah cara di mana big data dapat digunakan dan diformat.
Data terbagi dalam dua jenis, yaitu data science versus data analytics.
Data science adalah bidang multidisiplin yang berfokus pada menemukan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari kumpulan data besar yang mentah dan terstruktur. Bidang ini terutama terpaku pada penggalian dan penggunaan pada hal-hal yang tidak kita ketahui. Pakar data science menggunakan beberapa teknik berbeda untuk mendapatkan jawaban.
Sementara itu, data analytics fokus pada pemrosesan dan melakukan analisis statistik dari kumpulan data yang ada. Analisis berkonsentrasi pada pembuatan metode untuk menangkap, memproses, dan mengatur data untuk mengungkap masalah saat ini, dan menetapkan cara terbaik untuk menyajikan data tersebut.
Kehidupan kita telah berubah karena AI. Kita dapat melakukan banyak aktivitas melalui satu smartphone. Seperti melakukan keputusan dan pemesanan barang, transportasi, atau lainnya. Beberapa contohnya lain yang disebutkan Profesor Titik seperti Uber sedang menguji coba mobil self-driving atau IBM Big Data digunakan untuk diagnosis cepat kasus leukemia langka di Jepang.