KANAL24, Blitar – Pemerintah perlu mewaspadai dampak kenaikan inflasi yang terjadi secara global. Sebab kenaikan inflasi tersebut berpotensi melemahkan daya beli masyarakat lantaran harga pangan dan energi yang akan melambung tinggi.
Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat membuka acara Bazaar Blitar Djadoel 2022 di alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur. Menurutnya inflasi yang tinggi akan dibarengi dengan terganggunya lapangan kerja sehingga berdampak pada perekonomian nasional. Untuk meminimalisir dampak buruk itu, UMKM perlu dinaikkan kapasitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat minimal skala rumah tangga.
“Banyak negara yang saat masih menghadapi situasi ekonomi yang berat tapi Indonesia karena kita cepat melakukan adjusment dalam seluruh program termasuk untuk sektor UMKM maka kita bisa cepat recovery,” ujar Teten, Minggu (19/6/2022)
Untuk meningkatkan produktivitas UMKM , pemerintah perlu semakin giat mengadakan berbagai event yang mampu menyedot perhatian publik setelah pandemi berhasil dikendalikan. Sebagai contoh event seperti Bazaar Blitar Djadoel ini secara otomatis akan mendorong geliat UMKM karena akan mendorong peningkatan transaksi rumah tangga. Semakin banyak event yang diselenggarakan, dipastikan geliat ekonomi sekitarnya akan bergerak lebih masif.
“Semakin banyak event yang bisa mendatangkan orang banyak baik lokal ataupun turis asing akan menggerakkan ekonomi khususnya UMKM . Saya lihat beberapa kota yang punya event ratusan itu UMKM nya bisa tumbuh besar,” tutur Teten.
Diketahui event Bazaar Blitar Djadoel ini merupakan rangkaian dari peringatan Bulan Bung Karno (Ir Soekarno) yang akan digelar pada 17 – 27 Juni 2022. Di dalam Bazaar tersebut akan ditampilkan berbagai atraksi kesenian dan budaya daerah. Selain itu ditampilkan barang-barang lawas dan antik serta berbagai stand bagi UMKM dan pedagang kaki lima. MenKopUKM meminta agar pelaksanaan Bazaar Blitar Djadoel ini tidak hanya sekedar untuk mengenang sejarah, kuliner dan fashion jaman dulu.
“Kita harus bangkit dengan kekuatan kita sendiri, kita ingin bangkitkan ekonomi kita tanpa harus meninggalkan budaya asli kita,” pungkasnya.(sdk)