Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pada acara Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang juga merupakan side event G20 Indonesia meluncurkan Gerakan Sinergi Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital di Nusa Dua, Bali (11/7/2022).
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi mengatakan bahwa pemerintah Bersama BI akan terus meningkatkan sinergi dan implementasi ekonomi digital dan kebijakan moneter yang sudah ada di masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) melalui Gerakan Sinergi Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital
“Dengan kerja bersama, tantangan akan bisa kita lewati dan atasi,” tegas Airlangga.
Ia optimistis pada 2024 inklusi keuangan Indonesia akan mencapai target 90%. Hal ini tentu dapat dicapai dengan meningkatkan sinergi, akselerasi dan implementasi di tingkat nasional dan daerah. Digitalisasi juga perlu dijaga dengan memperkuat sinergi antara investasi dengan kebijakan sebagai landasan membangun Indonesia yang progresif.
Sinergi pemerintah, industri dan masyarakat telah membantu mendorong stabilitas dan perekonomian nasional. Hasil dari berbagai upaya rekonstruksi tersebut antara lain pemulihan kesehatan dan kapasitas kelembagaan yang semakin membaik sehingga mendorong efisiensi dan produktivitas.
Memperkuat ekonomi, sinergitas, serta konektivitas antar negara secara global terutama di ASEAN termasuk sektor perdagangan, digitalisasi layanan keuangan, pembayaran antar negara, dan regulasi cukai antar pajak serta bea masuk antar negara merupakan harapan Airlangga pada Presidensi G20 di Indonesia saat ini.
Airlangga menjelaskan bahwa akselerasi ekonomi dan keuangan digital dengan sinergi dan inovasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi negara telah diwujudkan melalui berbagai program, antara lain digitalisasi transportasi, bantuan sosial, Program Kartu Prakerja, hingga Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang perlu terus dilanjutkan dengan otoritas dan K/L terkait.
“Akselerasi untuk UMKM juga menjadi penting. Digitalisasi UMKM diharapkan pula mendorong berbagai produk nasional untuk masuk di pasar digital, antara lain melalui program BBI,” jelasnya.
Selain itu, keseimbangan antara inovasi, stabilitas, serta perkembangan ekonomi digital dan ekosistem keuangan, perlu diikuti peningkatan efektivitas, regulasi, dan pengawasan.
Gubernur BI Perry Warziyo pada kesempatan yang sama meminta semua pihak untuk terus bersinergi seiring dengan diluncurkannya Gerakan Sinergi Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital, utamanya asosiasi dan pelaku dunia usaha.
“Mari kita tunjukkan ke dunia, ke negara-negara G20 bahwa Indonesia sudah maju dalam digital. Jadi ini bukan hanya Indonesia untuk bangsa, negara, dan rakyat, tetapi juga dunia,” tutur Perry.