KANAL24, Malang – Pernikahan sebagai momen yang sakral dan bahagia menjadikan setiap keluarga maupun pasangan pengantin mempersiapkan acara tersebut dengan maksimal termasuk dalam hal busana pengantin. Hal ini menjadi alasan Ibu Ervin, pemilik usaha Ervin Bridal yang berlokasi di Jl Supriadi Rt 19 Rw 05 Maqbul, Kuwolu, Bululawang menekuni usaha baju pengantin.
Kepada mahasiswa KKN UB Ervin mengaku latar belakang pendidikan tata busana menjadi modal memulai usaha sewa jual baju pengantin wanita sejak 2017. Hingga saat ini Ervin telah membuat berbagai jenis baju pengantin, mulai dari a-line dress, ball gown, empire style, hingga mermaid dress.
Perjalanan itu tentu tidak selamanya berjalan mulus. Pada awal berbisnis, Bu Ervin tidak tahu model pakaian apa yang sedang tren. Beliau juga mengungkapkan bahwa Ia kesulitan menentukan harga jual sehingga Ia mau memberi harga murah.
“Dulu aku gak tahu harga, gak tahu apa apa. Yang penting dapat laba 100 atau 200 ribu sudah senang. Sekarang coba lihat-lihat postingan orang baru sadar. Oalah, punya saya kemurahan,” ujarnya, Selasa (19/7/2022).
Dalam perjalanannya Ervin kerap menghadapi tingkah laku konsumen yang membuatnya geleng kepala.
“Pernah ada yang sewa gak dibalikin. Bilangnya sama saya, ‘Gak usah pake KTP gapapa ya’, yaudah saya iyain aja soalnya udah lama berhubungan sama saya. Saya kan belum banyak pengalaan jadi gak tahu. Aku telepon gak bisa. Mungkin udah dijual, ya.”
“Beli, pesan, DP, sudah jadi tapi gak diambil, nomorku di blokir, ya sering itu. Sudah jadi terus piye. Mau jual ke teman juga bukan seleranya mereka. Akhirnya saya display. Sampai sekarang ini masih ada barangnya” tambahnya.
Pandemi juga mempengaruhi keberlangsungan bisnisnya karena banyak pasangan membatalkan keseluruhan acara pernikahan, termasuk pembelian baju pengantin.
“Covid ini ngaruh banget. Kemarin sudah ada yang pernah DP tapi weddingnya cancel. Bahan sudah kebeli, terpaksa dipending. Ada juga yang gak bisa bayar untuk pelunasan, di keep dulu. Parahnya ada yang gak mau tahu, saya disuruh balikin modal awal. Itu yang buat repot.”
Namun dirinya tetap optimis melanjutkan usahanya. Ia bahkan pernah menerima pelanggan ‘premium’ dari Bali dan Lombok. Seperti kebanyakan bisnis di era digital ini, seluruh proses dilakukan secara online. Ervin menyebutkan bahwa pelanggan dapat melihat hasil karyanya melalui situs akun @ervinbridal.
Saat ini beliau bahkan dipercaya oleh SMK Negeri 7 Malang untuk membimbing siswa PSG Tata Busana. Dengan ilmu yang beliau berikan, siswa-siswi diharapkan dapat menyelesaikan sebuah proyek tanpa bantuan Bu Ervin sebagai penilaian.
“Mereka saya kasih job. Tiap keluar PSG di saya pasti saya kasih job. Kamu harus kerjakan dari awal, saya gak mau ikut campur. “Biar apa? Buat mereka sendiri kedepannya,” pungkas Ervin. (shy)