Kanal24 – Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia (berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan) bagi penutur asing. Program ini menjadi salah satu program yang diminati penutur asing untuk berbahasa Indonesia. Pengajar BIPA di salah satu universitas ternama di Malang, Dhede Ilham Saputra mengatakan, BIPA merupakan salah satu wadah untuk kita semua yang mau dan peduli Bahasa Indonesia.
“Bagaimana cara kita mengenalkan bahasa Indonesia kepada khalayak luar negeri, maksudnya ya jadi bahasa Indonesia bagi penutur asing, yaitu penutur yang masih tidak tahu dengan tuturan bahasa Indonesia itu sendiri,” kata Dhede Ilham Saputra.
Menjadi Pengajar BIPA tidak selalu dengan masuk kelas dan menjelaskan Bahasa Indonesia kepada penutur asing, tapi ada banyak cara. Pengajar atau Guru BIPA biasanya mengajarkan secara serentak di kelas. Namun, ada pengajar muda yang masih dalam tahap mitra bahasa atau language partner mengajar di luar kelas dan dilakukan secara privat.
“Jadi saya adalah salah satu teman, jadi guru tetapi konteksnya menjadi teman tapi teman berbicara mereka,” jelas Dhede Ilham.
Dhede Ilham menjelaskan bahwa dirinya saat ini masih dalam tahap menjadi mitra bahasa atau language partner bagi penutur asing. Dia mendapatkan satu siswa penutur asing yang akan belajar bersama Dhede Ilham sebagai pengajar BIPA. Dhede Ilham akan mengajar dengan menjadi teman bicara penutur asing. Dia akan mengajak penutur asing ini memproduksi bahasa Indonesia dengan berkomunikasi.
Sebagai pengajar muda BIPA, Dhede bisa mengajar di mana saja secara informal. Beberapa tempat yang bisa dituju seperti mengajar di cafe, mengajar sambil olahraga, atau melakukan aktivitas lain karena yang paling penting sebagai pengajar muda adalah bagaimana penutur asing ini mampu memproduksi bahasa Indonesia dengan lebih baik dan lancar setiap harinya.
Menjadi pengajar muda atau mitra bahasa BIPA tentu dilakukan dengan seleksi di mana melalui hasil seleksi ini, BIPA akan memilih orang-orang yang berkualitas dalam produksi bahasa Indonesia. Pengajar BIPA tidak perlu menguasai bahasa asing sesuai kaidah bahasa, tapi pengajar BIPA harus menguasai bahasa Indonesia sesuai kaidah bahasa.
“Kita tidak harus mahir bahasa asing karena kita tidak hanya mengajar penutur asing yang menggunakan bahasa Inggris, tapi bisa jadi kita mengajar orang Thailand. Dari orang Thailand ini kan kita tahu ya bagaimana orang Thailand itu bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris atau tidak,” jelas Dhede Ilham Saputra.
Dhede Ilham Saputra menyampaikan bahwa menjadi pengajar BIPA itu yang palingdiutamakan pengajar dan penutur asing bisa berkomunikasi untuk memproduksi Bahasa Indonesia. Jika penutur asing mengalami kesulitan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, pengajar dan penutur asing bisa menggunakan bantuan kamus digital dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pengajar BIPA, pengajar harus memahami apa maksud dari lawan bicara atau penutur asing.