Kanal24, Malang – Keberhasilan 23 Tim Dosen Universitas Brawijaya mendapatkan hibah matching fund dengan anggaran Rp 11,2 miliar untuk 21 tim dosen S1, dan Rp 700 juta untuk 2 tim dosen vokasi, merupakan wujud upaya UB dalam mendorong program Link and Match UB dengan Dunia Usaha dan Industri.
Wakil Rektor V UB Bidang Inovasi dan Riset, Dr. Bambang Susilo, MSc. Agr., dalam jumpa pers dengan awak media (25/7/2022) menyampaikan bahwa konsep matching fund UB selain dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa, juga dapat mengakselerasi dan meningkatkan dampak positif baik dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dr. Bambang Susilo menambahkan, potensi program ini adalah dapat menciptakan produk dan jasa bagi industri dan masyarakat, mendorong pengembangan pusat riset atau program studi baru bersama dengan industri, sehingga dapat melibatkan lebih banyak sumber daya mahasiswa dan kampus.
UB mendukung penuh pelaksanaan matching fund, mulai proses sosialisasi dan diseminasi internal, mempersiapkan task force untuk memfasilitasi kebutuhan dalam pengusulan dan pelaksanaan, termasuk memfasilitasi dalam pencarian mitra strategis.
Dukungan UB dalam proses pelaksanaan program matching fund adalah termasuk menyiapkan tim pengadaan dan keuangan universitas.
“Jadi kalau mungkin dananya agak terlambat, universitas bisa mensupport. Kalau dulu BLU kita tidak boleh memberi dana talangan, sekarang (PNTBH) diperbolehkan.”
Wakil Rektor V menjelaskan bahwa program matching fund ini terintegrasi antara penelitian, inovasi dan pendidikan.
Sejak Maret hingga Juli 2022, 108 proposal usulan matching fund telah diajukan yang melibatkan 115 dosen dan 589 mahasiswa dan masih akan terus bertambah. Program ini mengelola 23% dana Mitra in Cash sejumlah Rp. 10,5 M, 38% dana Dikti sejumlah Rp. 17,5 M, dan 39% dana Mitra in Kind sejumlah Rp. 18,2 M. (din)