Kanal24, Malang – Sebagai suatu rangakain penyesuaian kurikulum dan peningkatkan mutu proses pembelajaran, sesuai dengan Standar Nasional Dikti dan mendukung program MBKM, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya menggelar Workshop Nasional Evaluasi Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan, Senin (25/7/2022).
Prodi Ilmu Perpustakaan melihat kurikulum sebagai nyawa dari suatu program pembelajaran, sehingga keberadaanya memerlukan rancangan, pelaksanaan, serta evaluasi secara dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Irhamni Ali MP. (Ph.D. Student, Information Science University of North Texas, USA), Putu Laxman Pendit, Ph.D. (Ketua Dewan Pengawas Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII)), dan Dr. Mujibur Rahman Khairul Muluk, M.Si (Dosen Jurusan Administrasi Publik FIA Universitas Brawijaya).
Dalam sambutan pembukanya, Dekan FIA UB Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D. menyampaikan bahwa dengan diadakannya program evaluasi kurikulum ini nantinya dapat mengelaborasi program MBKM dari pemerintah pusat.
“Bagaimana program MBKM dapat masuk ke dalam kurikulum yang ada, serta memberikan ruang fleksibilitas sehingga kurikulum mampu di desain seoptimal mungkin” pesan dekan.
Dalam diskusi hasil review kurikulum, Putu Laxman Pendit mengatakan bahwa seorang sarjana perpustakaan ketika menjadi professional harus bisa menteorikan praktik dan mempraktikan teori. Kurikulum yang dibuat harus membekali calon sarjana dengan kompetensi-kompetensi sosial dalam konteks profesi. Menurutnya draft kurikulum yang diajukan oleh Prodi Perpustakaan FIA UB perlu lebih diperinci.
“Kurikulum dari draft yang diajukan sudah sesuai dengan yang disarankan IFLA namun ada beberapa catatan yang perlu perinci,” ujarnya.
Narasumber lain, Irham Ali, menyebutkan beberapa isu masalah terjadi Indonesia, Ia menilai dengan adanya dunia industri saat ini kemampuan dalam pengelolaan data sangat penting. Ia memberikan masukan terkait pengembangan kurikulum yaitu dengan memperkenalkan mahasiswa dengan tools data science.
“Masukan dari saya adalah pengenalan terkait dengan tools data science di beberapa mata kuliah, memberikan pengenalan dalam hal Cleaning & Exploring Data, Data Analytic, dan Data Visualization & Storytelling. Saat ini kita berurusan dengan data kurang dianggap serius, sehingga kegiatan library hanya sekedar ceremonial.”
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring. Peserta yang hadir terdiri dari beberapa unsur, seperti dosen, mahasiswa, serta para pemangku kepentingan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Workshop ini diharapkan akan memberikan banyak manfaat dalam perkembangan kurikulum Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya. (Adj)