KANAL24, Malang – Manajemen PT. Bentoel Internasional Investama. Tbk (RMBA) melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan Publik Expose, Rabu (27/7) memutuskan untuk keluar dari Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan private (Go Private).
Pengamat Pasar Modal Universitas Brawijaya Noval Adib melihat hal ini sebagai langkah dari Bentoel yang realistis melihat peta bisnis industri rokok tanah air. Menurutnya ada beberapa hal yang saat ini menjadi tantangan berat bagi industri rokok.
“Saya melihat hal ini sebagai satu pilihan realistis dari Bentoel untuk keluar dari pasar modal Indonesia. Secara regulasi tantangan bisnis rokok makin berat,” kata Noval, Kamis (28/7/2022).
Regulasi bagi perusahaan rokok yang semakin ketat disertai dengan kenaikan cukai membuat perusahaan rokok melakukan berbagai efisiensi. Tidak dipungkiri lagi dalam beberapa tahun ini angka penjualan berbagai perusahaan rokok mengalami penurunan. Hal ini tentu saja berimbas pada pundi-pundi keuangan perusahaan.
Bentoel sendiri sebagai perusahaan terbuka sudah tidak membagikan dividen sejak tahun 2010 karena posisi laba ditahan negatif.
Hal kedua yang dicermati oleh Noval pergerakan harga saham Bentoel sendiri kurang menarik perhatian investor. Harga saham emiten berkode RMBA ini bergerak sideways dan kurang likuid.
“Ibarat dagangan jika seorang pedagang melihat produknya sudah tidak dilirik oleh pembeli maka wajar jika menutup lapaknya,” lanjut Noval.
Dosen Departemen Akuntansi FEB UB ini melihat dengan kondisi pergerakan saham yang tidak likuid sangat wajar jika pemegang saham mayoritas meutuskan untuk kembali menjadi perusahaan privat agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan. (sdk)