Kanal24, Malang – FEB UB optimis hadapi penilaian akreditasi LAMEMBA dengan memaparkan segudang prestasi unggul. Dekan FEB UB, Abdul Ghofar, SE., MSi, MAcc., DBA., Ak., CA. menyampaikan bahwa kampus terus bergerak cepat untuk mengejar implementasi visi misi hingga mencapai empat bulan rata-rata masa tumbuh.
“Progress kami cukup bagus dalam hal percepatan. Berdasarkan perhitungan QS World Ranking by Subject dua tahun lalu, kami berada di posisi 501 untuk Business and Management Studies. Namun tahun ini, kami naik 50 peringkat menjadi 451. Sementara itu, FEB sendiri berada di posisi 601+ dunia, sedangkan secara nasional berada di peringkat 4 setelah UNAIR, ITB, BINUS, dan unggul di atas UNDIP, UGM, dan UI,” papar Dekan.
Pencapaian prestasi ini didukung oleh manajemen serta strategi yang efektif dan efisien. Secara manajemen, FEB menjadi pelopor di UB dalam beberapa hal, seperti kelas internasional di tahun 2007 dan PSDKU (Program Studi Di luar Kampus Utama) di Jakarta.
Selaim itu, FEB di bidang social science dan management adalah kontributor terbesar di pemeringkatan QS UB dengan menyumbang sebesar 11, 8%. Adapun strategi unggulan yang dirancang meliputi tiga aspek. Pertama fokus memperbanyak kerjasama dengan universitas unggulan QS Ranking. Kedua, pemantapan kelas internasional untuk memperbanyak mahasiswa asing. Ketiga, memperbanyak program kelas 3 in 1, kelas yang diampu oleh tiga pengajar yaitu akademisi luar negeri, praktisi, dan dosen FEB sendiri.
Upaya FEB UB dalam mewujudkan misinya ini mendapat pengakuan tidak hanya secara nasional tetapi hingga kancah internasional. Hal ini terbukti dengan dianugerahkannya penghargaan internasional dari The Alliance on Business Education And Scholarship for Tomorrow: A 21st Century Organization (ABEST 21) Good Practice Award : The Multiparadigm Approach pada tahun 2017 atas pendekatan multiparadigma yang digunakan FEB UB dalam proses pembelajaran.
Buah pemikiran dari guru besar bidang akuntansi FEB UB, Prof. Iwan Triyuwono tersebut merupakan proses pendekatan kurikulum dan pendekatan riset multidimensi dengan menggunakan berbagai paradigma untuk memperkaya perspektif mahasiswa agar dapat memahami fenomena bisnis di dunia akademik maupun disiplin ilmu lain dalam nilai-nilai politik, sosial, budaya, dan teknologi informasi, serta agama. Sebelumnya FEB UB juga pernah memperoleh penghargaan Excellence in Practice Award: Interactive in Teaching and Learning tahun 2012 dari penyelenggara yang sama.
Dekan menjelaskan bahwa seluruh anggota organisasi di lingkup FEB UB harus terus meningkatkan sinergi untuk mampu mencapai target penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih baik lagi ke depannya. (riz)