KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali menguat, setelah akhir pekan lalu ditutup naik sebesar 0,39 persen ke level 7.084.
” IHSG berada tipis di bawah resistance 7.108, sehingga kenaikan di atas level tersebut akan membuka jalan menuju zona resistance 7.156-7.174,” kata analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, dalam riset harian untuk perdagangan Senin (8/8/2022).
Dia menegaskan, IHSG akan melanjutkan fase bullish, jika tetap di atas level 7.025 sebagai support minor. Saat ini level support IHSG berada di posisi 7.025, 6.972 dan 6.900, sedangkan resistance-nya di level 7.108, 7.156 dan 7.174. “Indikator MACD menandakan momentum bullish,” ujarnya.
Lebih lanjut Ivan mengatakan, perkiraan terjadinya kenaikan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengoleksi saham ANTM, BMRI, INCO, INDF dan KLBF.
Sementara itu, berdasarkan analisis yang dilakukan organisasi research and trading saham, WH Project, IHSG akan bergerak variatif dan tetap berada dalam kecenderungan menguat, dengan rentang pergerakan di level 6.988-7.106.
Menurut analis WH Project, William Hartanto, sejauh ini pergerakan IHSG semakin kokoh menguat, padahal sebelumnya dikhawatirkan terjadi double top. ” IHSG berlanjut menguat kembali menuju 7.100,” ucapnya.
Dia menyatakan, jika memperhatikan lebih lanjut, ternyata saat ini masih terdapat target lebih tinggi dan disertai dengan gap yang terbentuk pada perdagangan 9 Juni 2022 di level 7.174.
“Hari ini kami memproyeksikan IHSG bergerak mixed dalam kecenderungan menguat, dengan range di level 6.988-7.106. Terdapat level 7.174 sebagai target gap,” papar William.
Jika memperhatikan sentimen, jelas William, saat ini semua serba mengerikan, namun pada dasarnya pasar selalu merespons terlebih dahulu. “Sehingga, apabila pada suatu ketika melihat sentimen negatifnya belum berakhir, namun pasar tetap akan naik dan seolah mengabaikan sentimen tersebut,” tuturnya.
Sebenarnya, jelas dia, kondisi jenuh jual sudah terjadi terlebih dahulu saat sentimen tersebut masih diberitakan dan dianggap belum berakhir. “Selain faktor jenuh jual, kita tidak bisa mengabaikan adanya net buy asing yang terjadi belakangan ini dan menjadi penopang IHSG ,” kata William.
Untuk perdagangan hari ini, dia merekomendasikan pelaku pasar agar mengakumulasi pembelian saham HATM, FREN, INDY, BBNI, ANTM, TLKM, MDKA, RAJA dan MYOR. (sdk)