Kanal24, Jakarta – Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring di Jakarta (20/8/2022) menjelaskna bahwa penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak langsung atau melalui benda yang bersentuhan dengan orang yang terinfeksi.
“Penularan monkeypox (cacar monyet), utama sekali, melalui kontak langsung dengan penderita, seperti bersalaman, berpelukan, atau mungkin tidur bersama dan seterusnya, dan juga kontak kepada benda-benda atau barang-barang di sekitar pasien, umpamanya pada selimut, pada handuk,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk menghindari kontak dengan orang yang bergejala cacar monyet.
“Masyarakat harus paham apabila ada teman kita, saudara kita, masyarakat yang punya gejala ini, kita harus menghindari kontak langsung kepada yang bersangkutan,” terangnya.
Syahril mengatakan bahea Kementerian Kesehatan telah memberikan arahan penanganan kasus cacar monyet ke seluruh dinas kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas di seluruh Indonesia.
Ia berharap semua petugas kesehatan memahami langkah-langkah yang harus diambil ketika mendeteksi pasien dengan gejala cacar monyet.
“Kita sudah memberikan pedomannya kepada mereka, apa yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menangani apabila ada kecurigaan kasus ini,” imbuhnya.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan dua laboratorium pemeriksaan PCR, yaitu Laboratorium Rujukan Nasional BKPK Kementerian Kesehatan dan Institut Pertanian Bogor.
“Sekarang sudah akan ditambah 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR sesuai dengan pintu masuk-pintu masuk yang diharapkan memang menjadi kewaspadaan kita,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan hingga 1.200 reagen untuk rumah sakit yang mampu melakukan PCR sehingga dapat segera melakukan tes tanpa mengirimkan sampel ke Jakarta.