KANAL24, Malang – Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB) dalam melaksanakan kegiatan MBKM berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Tematik (KKN-T) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) kembali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi dibawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya.
Desa Banyuurip terletak di wilayah Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik dipilih sebagai sentralisasi kegiatan karena memiliki potensi hutan mangrove dan tangkapan hasil perikanan yang cukup besar, salah satunya yaitu kerang hijau. Komoditi kerang hijau termasuk usaha yang dikembangkan masyarakat di Desa Banyuurip karena memiliki kandungan gizi yang tinggi.
“Permasalahan yang ada adalah tingginya produksi kerang hijau yang mengakibatkan rendahnya harga jual saat terjadi panen raya, ditambah pemanfaatan dan pengolahan oleh masyarakat belum maksimal,” kata Rahmi Nurdiani, S.Pi, M.App.Sc.,Ph.D, Ketua Tim DM UB, Rabu (31/8/2022)
Melalui program hibah Doktor Mengabdi (DM) bersama tim KKN Tematik (KKN-T) Universitas Brawijaya memberikan fasilitas berupa pelatihan untuk meningkatkan produktivitas UMKM di Desa Banyuurip, Kabupaten Gresik. Tujuannya adalah memberikan pendampingan dalam teknologi penanganan dan proses produksi, manajemen usaha produksi, pengajuan ijin PIRT, serta induksi pengemasan dan pemasaran produk dengan strategi 4.0 pada olahan kerang hijau.
“Kami mengawali dengan mengirim tujjuha mahasiswa pada ahir Juni 2022 lalu untuk masuk ke Banyuurip melalui KKN Tematik,” lanjutnya.
Anggota tim terdiri dari tujuh mahasiswa dengan disiplin ilmu yang sama yaitu Teknologi Hasil Perikanan antara lain Bifil Tanjung Perkasa, Ritma Nanda Dwi Rahayu, Luthfi Ari Prihanto, Risma Ayu Pratama, Rafli Ichlasul Amal, Putri Yasmin, dan Meita Putri Delima.
Dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pada Sabtu (16/7) di Balai Desa Banyuurip dihadiri sebanyak 15 pelaku UMKM produsen olahan kerang hijau dan olahan mangrove. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh ketua pelaksana program Doktor Mengabdi dan Kepala Desa Banyuurip, Ihsanul Haris, S.Pd. Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa kerja sama yang dilakukan merupakan bentuk sinergi antara kedua pihak dimana dengan potensi sumber daya di Desa Banyuurip perlu untuk dilakukan pengembangan dari segi pengolahan dan pengemasan hingga perijinan dan pemasaran produk olahan kerang hijau dengan pendampingan melalui program Doktor Mengabdi.
Topik pelatihan meliputi pengemasan, pemasaran, dan pembuatan NIB oleh Angga Wira Perdana, SPi, MP selaku narasumber. Pengalaman narasumber tidak hanya sebagai dosen melainkan juga sebagai pendamping UMKM membantu partisipan untuk dapat memahami seluk beluk pemasaran dan perijinan (legalitas) dalam menjalankan usaha. Topik pengemasan mengundang banyak pertanyaan terkait dengan jenis kemasan, kesesuaian kemasan, dan syarat label kemasan. Dilakukan demo pengemasan menggunakan induksi sealer pada kemasan berbentuk botol sebagai upaya pengenalan pada teknologi pengemasan yang belum diketahui oleh peserta sosialisasi sebelumnya.(sdk)