KANAL24, Malang – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Transforming Education di New York tiga hari berturut-turut mulai Sabtu (17/9/2022) hingga Senin (19/9/2022). Di depan forum bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut, Nadiem menjelaskan sistem pendidikan di Indonesia yang telah bertumpu pada pendekatan akan teknologi.
“Sering kali teknologi dipikirkan hanya setelah suatu program diluncurkan dan mengesampingkan kemudahan bagi pemangku kepentingan untuk menggunakannya. Sekarang sebaliknya, teknologi dikembangkan secara serius,” kata Nadiem dilansir dari Sekretariat GTK Kemdikbud.
Lebih lanjut, Nadiem turut menyebutkan platform-platform seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, hingga e-commerce buatan Kemdikbud SIPLah, sebagai wujud pemanfaatan teknologi digital.
Pada sesi khusus ‘Digital Learning and Transformation’, Menteri Nadiem yang didapuk sebagai pembicara, menegaskan bahwa inovasi kebijakan dan platform teknologi yang telah dikembangkan tersebut berfokus pada kebutuhan pendidik dan peserta didik. Menurutnya, penggunaan teknologi dalam pendidikan sudah menjadi keniscayaan.
“Filosofi desain teknologi kami berpusat pada pengguna. Kami mendengarkan guru, kepala sekolah, peserta didik, dan lain sebagainya,” kata Nadiem.
Pemaparan tersebut mendapat apresiasi dari forum dunia. Senior Adviser Education (Digital Learning) UNICEF, Frank van Cappelle, turut berbincang dan menggali informasi lebih dalam terkait transformasi pendidikan yang tengah terjadi di Indonesia. Menurut Frank, masyarakat Indonesia patut bangga atas sistem pendidikan yang dipandu langsung oleh Kemendikbudristek. Lebih lanjut Frank mengatakan UNICEF ingin menjadikan Indonesia sebagai contoh bagi negara-negara lain.
“Wawancara ini kami inisiasi sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu memimpin transformasi bidang pendidikan melalui berbagai macam terobosan teknologi,” kata Frank.
Kehadiran Menteri Nadiem pada forum internasional tersebut tak lain sebagai langkah lanjutan dari presidensi G20 lalu. Hasil kerja pada G20 EDWG, berupa terobosan-terobosan teknologi dalam Merdeka Belajar banyak menginspirasi dan mendapat dukungan dari negara-negara G20. Maka lawatan Menteri Nadiem pada KTT Transforming Education membawa dua misi khusus. Pertama, menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar. Kedua, mendorong kerja sama baik di bidang pendidikan tinggi yakni dengan sejumlah universitas serta di bidang kebudayaan yang melibatkan institusi riset maupun permuseuman top dunia yang berkedudukan di AS.