Kanal24, Malang – Tabligh akbar sekaligus Pembinaan Karakter Berbasis Religi (PKBR) FIA UB yang menghadirkan Habiburrahman El Shirazy, novelis terkenal Indonesia, berjalan dengan sukses pada Sabtu (24/9/2022) di Masjid Raden Patah UB, yang dipenuhi seluruh mahasiswa baru FIA UB tahun 2022.
Di awal pembuka tausiyahnya, Habiburrahman mengatakan bahwa Allah bukan menghitung nikmat yg diberikan oleh-Nya, tetapi manusia harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Nikmat syukur lah yang harus dimiliki oleh semua orang. Hal ini ditularkan kepada Maba FIA yang hadir.
Terkait dengan keinginan manusia, semua ada di tangan Allah. “Kita pasti ingin menjadi orang baik, orang tua yang baik, keluarga yang baik. Itu semua kehendak Allah,” tutur Habib. Ia mengajarkan kepada peserta yang hadir bahwa menaruh harapan pada Allah adalah hal yang utama.
Kehidupan anak muda masih diiringi dengan emosional yang tinggi. Habib juga mengingatkan kepada anak muda terkait emosi. “Jangan kita mengambil keputusan dalam keadaan marah. Karena akal sehat akan tertutupi ketika marah,” tuturnya. Dengan alasan ketika seseorang marah, ia akan melakukan tindakan yang tidak beradab.
Habib juga menjelaskan ciri-ciri seseorang yang dikehendaki oleh Allah. Yang pertama Allah akan memahamkan kepada seseorang itu tentang ajaran agama Allah. Dengan itu Allah akan memudahkan orang tersebut untuk memahami agama Allah.
Selain itu, seseorang yang dikehendaki Allah akan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih. Tak terbatas sampai di situ, ia akan mengamalkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Orang tersebut akan direstui sepanjang hidupnya oleh Allah SWT.
Di akhir tausiyahnya, Habib memberikan tips bagi anak muda untuk mencapai kesuksesan. Ia mengatakan bahwa seseorang harus kembali kepada Allah sejak awal. “Kembalilah kepada Allah dari awal langkah kalian,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda untuk selalu bangga dengan Nabi Muhammad SAW. “Jika seseorang bangga dengan Nabi Muhammad SAW, ia akan dibanggakan pula nantinya,” tutupnya. Seseorang juga bisa melakukan dakwah mengikuti Rasulullah dengan menjadi orang yang berakhlak baik, berprestasi, dan tentunya bermanfaat untuk orang lain. (raf)