Kanal24, Malang – Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F menegaskan bahwa penyebab 13 mahasiswa baru yang hilang kesadaran ketika mengikuti Bina Karakter Mahasiswa (BKM) rangkaian keempat pada Minggu (25/09/2022), dimana 3 orang diantaranya dibawa ke rumah sakit UB itu bukan karena kesurupan, melainkan mengalami Dissociative Trance Disorder atau perubahan kesadaran akibat kelelahan secara fisik dan psikis.
“Ada reaksi konversi dari beberapa mahasiswa dan ini kalau orang awam disebutnya histeria. Jadi reaksi konversi ini bisa melibatkan beberapa hal, bisa karena kelelahan, kekurangan istirahat secara fisik maupun secara psikis,” tutur dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F, saat ditemui wartawan pada Kamis (28/9/2022) di Universitas Brawijaya.
Menambahkan penjelasan konversi yang dimaksudkan dr. Eriko, staff ahli WD III, dr. Irmawan mengatakan bahwa secara medis reaksi konversi ini adalah ketidakmampuan kita mengatasi penyesuaian diri sehingga akan berakibat mengalami kecemasan, panik, menangis, berteriak ataupun hanya terdiam. Untuk tingkat kesadaran korban (mahasiswa), dr. Irmawan, menekankan bahwa korban (mahasiswa) masih berada dalam keadaan sadar 100 persen.
“Orang kan macam-macam ada yang bisa mengelola (kemampuan beradaptasi) nya dengan baik, ada yang mengalami stress seperti itu (dan reaksi yang ditimbulkan) ada yang menangis dan ada yang berteriak. (Kemudian) ada namanya teori fungsi (bersifat) menular, (misalnya ada) satu (pasien/ mahasiswa) menangis (maka) satu temannya ini juga akan menular (ikut menangis),” kata dr. Irmawan yang berada tepat di samping dr. Eriko Prawestiningtyas.
Dari 13 mahasiswa yang mengalami histeria, dr. Eriko Prawestiningtyas menjelaskan bahwa 13 mahasiswa itu sudah diberikan bantuan pertolongan pertama dari panitia yang ada di rangkaian kegiatan itu. Dalam prosesnya, 3 mahasiswa kemudian membutuhkan pertolongan lanjutan karena terlihat adanya indikasi peningkatan frekuensi nafas sehingga ketiga mahasiswa tersebut kekurangan kandungan oksigen dalam tubuh dan harus dirujuk ke rumah sakit Universitas Brawijaya.
“Ketiga mahasiswa tersebut (sudah) diijinkan pulang oleh dokter,” tutur dr. Eriko.
Menanggapi persoalan ini, dr. Eriko menuturkan bahwa dua rangkaian kegiatan BKM selanjutnya akan diberhentikan sementara hingga ujian tengah semester (UTS) selesai. Selain itu, pada rangkaian lanjutannya nanti, dikatakan, mahasiswa baru tidak akan diberikan tugas serta kedatangan yang sebelumnya pagi akan diundur lebih siang. (agt)