KANAL24, Malang – Pemasaran secara online merupakan salah satu upaya agar produk yang jauh dari perkotaan atau pusat perbelanjaan dapat dijual dan meraih pasar baru. Pemasaran online ini juga memiliki komponen biaya yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pemasaran melalui toko atau pasar secara fisik.
Hal ini menjadikan pemasaran online merupakan salah satu solusi bagi pelaku UMKM dengan produk yang masih terbatas agar dapat mengjangkau pasar yang lebih luas.
Hal ini tentu juga menjadi perhatian dari program Doktor Mengabdi yang diketuai Dr.techn. Ir. Yusfan Adeputera Yusran, ST., MT.Ars. Program Doktor Mengabdi yang berlokasi di Sumbersari UB Forest pada tahun 2022 ini dirancang untuk memberikan solusi dan target luaran secara bertahap dan sistematis dengan melakukan pemberdayaan masyarakat magersaren dengan fokus peningkatan ekonomi.
“Untuk tahun ini kami fokus pada dua hal yaitu pelatihan diversifikasi produk pangan dan pelatiham pemasaran online. Kami melihat pemasaran online ini merupakan solusi bagi warga Sumbersari sehingga tidak harus ke kota untuk menjual produknya,” kata Yusfan, Selasa (3/10/2022).
Untuk pelatihan diverdifikasi produk tahun ini memanfaatkan hasil pertanian warga yang cukup melimpah yaitu labu siam dan buah lemon. Hasil pertanian warga ini untuk labu siam diaolah menjadi kripik dan selai. Sedangkan untuk buah lemon menjadi minuman sari buah lemon dan kulitnya dimanfaatkan menjadi permen.
“Buah lemon dan labu siam menjadi komoditas pertanian warga pada tahun ini dan kami coba dampingi menjadi keipik dan sari buah lemon. Untuk kulit lemon juga tidak kami buang namun diolah kembali menjadi permen,” ujar Yusfan.
Yusfan yang juga dosen Departemen Arsitektur UB ini melanjutkan bahwa pendampingan melalui Doktor Mengabdi selanjutnya mengarah kepada pemasaran online dengan membuka toko online di shopee.
“Kita tidak hanya fokus diversifikasi produk namun juga pemasaran secara online melaluo media sosial, whatsapp bisnis,” lanjutnya.
Melalui pelatihan selama 4 jam tim DM UB ini melakukan pendampingan kepada ibu-ibu warga Sumbersari dan remajanya untuk membuat akun whatsapp bussines dan juga akun di shopee dengan nama “Dapur Bunda Sumbersari”.
“Toko online ini agar memudahkan dalam memajang semua produk dari warga binaan disini dan juga memudahkan dalam pencarian oleh pengunjung,” imbuh Yusfan.
Dirinya berharap pelatihan ini akan menjadi bekal bagi warga sehingga mereka dapat melakukan diversifikasi produk dan juga pemasaran produk dengan jangkauan yang lebih luas tanpa harus membuka toko secara fisik.
Kegiatan DM ini tentu cukup berhasil memberikan pengaruh pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra di Sumbersari.
“Semoga kedepannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi Tim DM lain dalam rangka memenuhi salah satu Tri Darma perguruan tinggi,” pungkasnya. (sdk)