Pagelaran Kampung Budaya 2022 yang diselenggarakan pada (8/10/2022) di Universitas Brawijaya telah menampilkan berbagai macam keindahan seni dan budaya Indonesia melalui representasi mahasiswa (Forum Mahasiswa Daerah). Acara tersebut dimulai dengan pemukulan gong sebagai tanda pembukaan acara oleh perwakilan dari Rektorat dan dilanjutkan dengan pawai budaya mengelilingi lingkungan kampus serta penampilan dari berbagai macam FORDA. Salah satu yang menarik dari acara tersebut adalah maskot budaya daerah masing-masing yang dipertunjukkan kepada para pengunjung dengan tujuan memperkenalkan dan melestarikan budaya nusantara. Dara Daeng Brawijaya sebagai salah satu FORDA menjadi wadah atau komunitas bagi para mahasiswa UB yang berasal dari Sulawesi Selatan. Saat ini Dara Daeng Brawijaya dipimpin oleh seorang mahasiswa bernama Andi Muhtadin Dwi Putra Ikbal selaku Ketua Umum yang sedang menempuh pendidikan di jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UB angkatan 2019. Ketua Umum yang akrab disapa Dudi ini menjelaskan bahwa acara yang diadakan oleh EM UB sangat ditekuninya dengan serius, terlebih tahun ini Kampung Budaya diadakan secara offline.
Semangat terbaik diberikan oleh Tim Dara Daeng Brawijaya pada acara Kampung Budaya 2022. Semangat tersebut terlihat dari kekompakkan teman-teman Dara Daeng Brawijaya saat melakukan pawai budaya dengan bersama-sama menyanyikan yel-yel dan pertunjukan maskot yang indah dan menarik. Pakaian yang digunakan oleh Tim Dara Daeng Brawijaya pada acara pagi tadi berkonsepkan pakaian adat Sulawesi Selatan dengan tampilan baju bodo (baju khas suku Bugis-Makassar) yang dipadukan dengan sarung tradisional bernama lipa’ bermotif kotak-kotak bagi tim perempuan. Sedangkan tim laki-laki menggunakan baju adat dengan peci khas bugis yang bernama Songko’ Recca, karya budaya orang Bone. Dan yang paling menarik serta menjadi pusat perhatian adalah pakaian yang dikenakan oleh salah satu mahasiswi sebagai peraga maskot dengan konsep fashion yang memvariasikan sepasang sayap butterfly dalam pakaian. “Jadi makna ataupun isnpirasi yang mendorong kita membawa maskot kupu-kupu ini adalah kita ini ingin menggambarkan atau menunjukkan representasi dari taman wisata Bantimurung yang berasal dari Maros, Sulawesi Selatan” ujar Dudi.
Lebih Lanjut Ketua Umum Dara Daeng Brawijaya menjelaskan bahwa mereka ingin memperkenalkan wahana wisata Bantimurung yang terkenal dengan banyaknya kupu-kupu yang mempunyai beragam corak dan terdiri dari beberapa jenis yang dilestarikan. Pada pakaian maskot juga disandingkan badik yang merupakan senjata khas Bugis dan sarung Sabbe yang biasa digunakan dalam kegiatan adat, pernikahan, dsb. Disisi lain dalam perjalan proses organisasi, Dara Daeng Brawijaya juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi UB yang memiliki garis keturunan dari Sulawesi Selatan untuk berproses bersama dalam FORDA meskipun tempat tinggal mereka bukan lagi di Sulawesi Selatan. Sebagaimana penjelasan Dudi, “Jadi ada beberapa anak Dara Daeng Brawijaya itu bahkan keturunan dari Sulawesi Barat, itu bisa gabung di Dara Daeng Brawijaya”, dalam percakapan lainnya “Dan tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa-mahasiswa dari Jakarta namun mempunyai keturunan dari Sulawesi Selatan itu bisa ikut bergabung ke Dara Daeng Brawijaya sebagai Forum Daerah”, ujar Ketua Umum Dara Daeng Brawijaya.
Salah satu kegiatan utama dan terbesar yang dihadirkan oleh FORDA penaung mahasiswa-mahasiswi UB yang berasal dari Sulawesi Selatan adalah Dara Daeng Brawijaya Goes To School yang berisikan Try Out, seminar, dan kegiatan-kegiatan menarik lainnya untuk pelajar SMA dan setingkatnya di daerah Sulawesi Selatan. Dudi mewakili teman-teman Dara Daeng Brawijaya juga berharap bahwa kedepan Dara Daeng Brawijaya bisa semakin kompak dan tidak menghilangkan kultur pertongkrongan, karena dengan pertongkrongan, teman-teman Dara Daeng Brawijaya dapat berinteraksi lebih mendalam tentang kegiatan kampus, kehidupan, dsb. Sebagai puncak acara dalam rangkaian pagelaran Kampung Budaya 2022, berbagai macam FORDA pada tanggal 22 Oktober 2022 akan mendirikan stand-stand yang bertujuan untuk mengenalkan keindahan alam dan budaya dari berbagai macam daerah di Indonesia.