KANAL24, Malang – Universitas Brawijaya Malang menyelenggarakan The 2022 Brawijaya International Conference (BIC) dengan tema Green Economy in Building a Resilient Society. BIC merupakan salah satu program kerja forum Wakil Dekan 1 Bidang Akademik UB yang diketuai oleh Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes. dan juga rangkaian Lustrum XII dan Dies Natalis UB ke-60 yang diketuai oleh Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., AK. Kegiatan yang difasilitasi penuh oleh Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Universitas Brawijaya berlangsung di bali 7-8 Oktober 2022.
Berangkat dari dinamika ekonomi dan sosial di dunia, serta meningkatnya kesadaran negara-negara berkembang terhadap ekonomi hijau sebagai pendekatan baru untuk pembangunan, maka Universitas Brawijaya sebagai bagian dari masyarakat global turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. UB berinisiatif memfasilitasi para akademisi, praktisi, pembuat kebijakan pemerintah, eksekutif, dan semua pihak terkait untuk membahas lebih lanjut tentang potensi green economy melalui sebuah konferensi internasional.
“Tahun ini UB mengangkat tema Green Economy in Building a Resilient Society, The 2022 Brawijaya International Conference (BIC) selama dua hari di Grand Inna Kuta,” kata Prof. Titin Andri Wihastuti.
Wakil Rektor 1 Universitas Brawijaya, Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES dalam sambutan yang mewakili Rektor berharap bahwa agenda ini dapat menjadi wadah berbagi informasi lintas bidang ilmu pengetahuan dan berdampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup dan perkembangan ilmu pengetahuan di masa depan, serta menjadi ajang yang dapat terselenggara berkelanjutan setiap tahunnya
Selama 2 hari berturut, acara yang diadakan secara hybrid ini dihadiri oleh 70 peserta yang hadir langsung di venue dan 350 peserta yang hadir secara online. Antusiasme peserta terlihat dari artikel ilmiah terdaftar berjumlah 95 dan diramaikan pula oleh sesi penandatanganan beberapa MoU dan MoA dengan beberapa institusi seperti Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHSP), Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dan Lentera Konstitusi dan Keadilan (LKK). Di hari kedua acara, diselenggarakan sesi khusus untuk BRGM dan presentasi terkait penanganan isu lingkungan hidup.
Pertemuan ini mengundang Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia, dan Prof. Chandra Fajri Ananda, SE., MSC., Ph.D, staf khusus Menteri Keuangan bidang fiskal dan Dosen di Universitas Brawijaya sebagai pembicara utama. Selain itu, mengundang pula pembicara dari United Kingdom, Australia, Filipina dan Thailand sebagai invited speakers.
Dalam presentasinya, Menteri KLH, Prof. Siti Nurbaya menyampaikan bahwa Green Economy sangat berperan penting dalam membentuk ekosistem ekonomi yang menopang kelestarian lingkungan hidup. Paralel dengan semangat green growth, pemerintah terus melakukan penyesuaian, sebagaimana kebutuhan sosiologis masyarakat, lokal, nasional maupun internasional, dengan arah dan aktualisasi secara nyata untuk green economy. Unsur penting Green Economy tidak hanya tentang isu ekonomi namun pula meliputi low carbon, green growth, green technology, green energy, green industries, green products, green life, dan green management. Menurutnya, Green Economy dapat menjadi gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. (sdk)