Kanal24 – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan vaksin dalam negeri untuk melawan COVID-19 bernama IndoVac yang diproduksi oleh PT Bio Farma.
“Pada pagi hari ini saya luncurkan vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma,” kata Presiden Jokowi di Kantor Pusat PT Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat (13/10/2022).
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Bio Farma dapat memproduksi vaksin IndoVac sebanyak 20 juta dosis. Pada 2023, katanya, vaksin IndoVac bisa menghasilkan 40 juta dosis.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga meminta Menteri Negara BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk terus mendorong produksi vaksin Bio Farma.
Ia berharap Bio Farma bisa meraup untung besar dan Indonesia bisa mandiri dan berjiwa mandiri untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri.
“Untuk vaksin polio saja, Bio Farma ini menguasai 70 persen dari pangsa pasar dunia, 70 persen mensuplai vaksin polio ke seluruh negara, ini kan luar biasa,” kata Presiden Jokowi.
Vaksin IndoVac COVID-19 produksi PT Bio Farma (Persero), Holding BUMN Farmasi, telah mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Alhamdulillah, Vaksin IndoVac telah resmi memperoleh Fatwa dan Ketetapan Halal dari MUI yang kemudian dijadikan dasar penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH. Kami memastikan seluruh proses dan rantai produksi Vaksin IndoVac, mulai bahan baku dan prosesnya sampai dengan produk jadi telah memenuhi persyaratan produk halal. IndoVac telah memenuhi kebutuhan aspek halal dan thayyib yang memperkuat jaminan kualitas dan keamanan atas vaksin ini,” jelas Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma (13/10/2022).
Sebelumnya, vaksin IndoVac telah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 9 April 2022 sehingga dipastikan data mutu, potensi, proses produksi zat aktif, produk jadi, dan stabilitas telah sesuai dengan kebijakan BPOM.
Berdasarkan UU no. 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal, tujuan sertifikasi halal produk adalah untuk memberikan kemudahan, keamanan, dan kepastian ketersediaan produk halal kepada masyarakat.
Honesti menjelaskan bahwa sertifikasi halal merupakan salah satu keunggulan IndoVac di pasar global setelah mendapatkan listing EUL dari World Health Organization (WHO).
“Selain telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada 29 September 2022, Bio Farma sedang mendaftarkan EUL ke WHO agar dapat memenuhi permintaan dari luar negeri. Tentunya sertifikat halal menjadi nilai tambah, khususnya untuk pasar negara-negara Muslim.” tuturnya.
Honesti mengatakan Bio Farma telah melakukan uji klinis vaksin IndoVac fase 1, 2 dan 3 sesuai standar BPOM dan hasilnya antara lain efikasi, keamanan dan imunogenisitas yang baik.
Keamanan IndoVac dapat dilihat dari hasil uji klinis dimana Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) terjadi tanpa efek yang serius.
Selain itu, vaksin IndoVac dikatakan mampu meningkatkan titer antibodi sehingga mengurangi risiko seseorang tertular COVID-19.
“EUA telah dirilis oleh BPOM, selanjutnya kami siap untuk memproduksi IndoVac untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia,” katanya.
Honesti menambahkan vaksin IndoVac akan segera diekspor, dan langkah awal akan dimulai dengan pendistribusian vaksin IndoVac ke beberapa negara menengah ke bawah, salah satunya Afrika.
Lanjut Honesti, sistem donasi akan dilaksanakan melalui kerjasama multilateral dari Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) COVAX Facility.