Generasi muda harus memiliki peran aktif serta berkontribusi dalam mengawasi penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Wakil Dekan 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Dr. Ahmad Imron Rozuli dalam Kuliah Tamu Pengantar Ilmu Politik dengan tajuk “Sistem Pemilu & Partisipasi Elektoral”, Senin (31/10/2022)
“Oleh karena itu, harapan kita semua tentu nanti partisipasi pemilih di tahun 2024 akan meningkat, yang tentu itu adalah dengan kontribusi dari semua pihak,” kata Dr. Ahmad Imron Rozuli.
Ia menyampaikan, dengan partisipasi semua pihak memberikan suaranya, maka generasi muda dapat menunjukkan aksi nyata bagi kemajuan bangsa. Ia menambahkan bahwa komisioner KPU, sebagai penyelenggara, baik level pusat hingga kabupaten / kota memfasilitasi kebutuhan pemilu.
Tentunya warga negara tetap memberikan atau memiliki hak yang kemudian untuk menyalurkan bahkan hak itu adalah sebuah kewajiban untuk kemudian kita memberikan suara kita untuk Indonesia sampai 2045 menjadikan Indonesia Emas.
Kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Jurusan Hubungan Internasional FISIP ini digelar di gedung FISIP UB dengan pemateri dari anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Dr. H. Idham Holik. Mengawali materinya, Dr. Idham Holik memberi motivasi kepada peserta acara yang merupakan mahasiswa FISIP UB bahwa para mahasiswa yang saat ini duduk di hadapannya sebagai peserta bisa menjadi pemimpin di kemudian hari dan menjadi pemilik masa depan Indonesia. Dengan kepercayaan tersebut, Dr. Idham meyakini bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebih baik dari hari ini. Oleh karena itu, jika mahasiswa maju dengan progresivitas. Karena menurutnya, mahasiswa progresivitas adalah salah satu prinsip yang paling penting.
“Saya saja yakin dengan Anda, masa’ Anda tidak yakin dengan diri Anda. Karena saya dulu sebelum duduk di hadapan Anda, saya pernah berada di posisi Anda,” seru Dr. Idham.
Dr. Idham juga menyampaikan indeks demokrasi yang ditampilkan melalui layar besar. Indeks ini disusun oleh Economist Intelligence Unit dan mahasiswa harus mengetahui hal ini karena masa depan Indonesia ada di tangan kita semua sehingga kita harus tahu perjalanan demokratisasi yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk menjadi pemimpin bangsa.
Indonesia hari ini sedang berada dalam satu sistem global yang disebut dengan sistem keterbukaan. Saat ini, tidak ada negara yang menutup diri dari pergaulan internasional dan persepsi internasional sangat penting dan implikasinya terhadap pembangunan di bidang infrastruktur maupun ekonomi. Hal ini dikarenakan karena dalam perspektif implementasi, Pemilu merupakan salah satu bentuk pembangunan dan konsep pembangunan politik itu bisa dikatakan sebagai payung dari negara yang ingin maju.
Hal yang disampaikan ini dapat dilihat di Undang-Undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan secara jelas menyebutkan fungsi dan peran strategis dari pemuda dalam hal pemimpin dan kepemimpinan. Sehingga, perlu adanya pengembangan potensi dan peran melalui penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan agar kedepannya, generasi muda berperan aktif serta berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan nasional.