Kanal24 –GOTO akan meningkatkan pendapatan mitra Gojek seiring dengan tingginya potensi belanja masyarakat.
Besarnya pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari melalui Gojek atau ekosistem GoTo sesuai dengan pendapatan mitra pengemudi Gojek. Hal ini juga memiliki potensi untuk tumbuh seiring jumlah transaksi yang terjadi.
Hasil riset Redseer menunjukkan bahwa ekosistem GOTO yang terdiri dari layanan berlangganan (Gojek), layanan belanja online (Tokopedia) dan layanan keuangan (GoPay dan GoTo Financials lainnya), melayani dua pertiga kebutuhan konsumsi rumah tangga Indonesia.
Temuan tersebut berdasarkan Gross Transaction Value (GTV) GOTO 2020 sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun yang sama.
GTV GOTO terus berkembang yang tercermin dari laporan keuangan perseroan semester I – 2022. Secara khusus, baru pada triwulan II tahun 2022, GTV GOTO mencapai Rp 150,5 triliun atau melampaui target triwulanan 142-150 triliunan rupiah.
Pendapatan kotor GOTO meningkat 49% year-on-year menjadi Rp 10,7 triliun pada semester ini, dibandingkan Rp 7,19 triliun (pro forma) pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih GOTO tercatat sebesar 3,39 triliun, naik 73% dibandingkan semester pertama 2021 atau 1,96 triliun.
Riset Macquarie Securities Indonesia baru-baru ini menemukan bahwa keberadaan GOTO yang semakin memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia menjadi dasar preferensi mereka terhadap saham GOTO. Selain itu, GOTO dianggap memiliki posisi yang baik untuk mendapatkan manfaat dari digitalisasi berkelanjutan melalui tiga segmen bisnisnya.
Menurut Macquarie, keunggulan GOTO antara lain menjadi penyedia layanan eksklusif dan pemimpin pasar di setiap segmen, baik segmen on-demand, e-commerce maupun Fintech di Indonesia.