Kanal24, Malang – Bagi penikmat “nongkrong”, tidak ada salahnya sesekali menikmati suasana kafe rumahan, Ke-daily Coffee, kedai mungil nan manis ini berada tepat di Jl. Sidomakmur No. 101, Jetak Lor, Mulyoagung, Kec. Dau, Kab. Malang. Kedai yang baru dibuka di daerah Dau ini, menyajikan beberapa menu yang diolah sendiri oleh keluarga pemilik kedai. Selain itu, pemilik Ke-daily Coffee, Syahrer Dwi Utomo juga menjadi salah satu Finalis Festival Cafe Kreasi Pangan Lokal 2022.
Pemilik Ke-daily Coffee, Syahrer Dwi Utomo mengatakan bahwa menu favorit yang disukai pengunjung adalah Gyoza dan Bakso Aci. Kedua menu ini dibuat sendiri oleh dua saudara Syahrer. Selain menu yang siap di makan, Syahrer juga menerima pembelian dua menu tersebut secara frozen.
“Gyoza dan Bakso Aci ini bikinan dari adek-adek saya. Kalo Gyoza isinya daging ayam. Sebenernya, bikin menu sendiri gini agak berat dan menyita waktu ya. Tapi, kami seneng karena menu yang kami buat disukai pengunjung,” Syahrer menjelaskan.
Menu favorit pengunjung ini dibanderol dengan harga yang ramah di kantong mahasiswa. Gyoza goreng dibanderol dengan harga Rp 15.000,- dan pengunjung sudah bisa menikmati 5 Gyoza. Sementara itu, Bakso Aci dengan isian bakso aci bear, cuanki, dan pilus bisa dinikmati dengan harga Rp 13.000- per porsinya. Selain dua menu favorit itu, Ke-daily Coffee juga memiliki menu-menu lain yang juga enak.
Jika haus, pengunjung juga bisa menikmati minuman seperti di kafe-kafe pada umumnya, mulai dari minuman dengan bahan dasar susu, kopi, hingga minuman segar. Salah satu menu minuman yang menjadi pilihan pengunjung adalah es coklat.
Pemilik Ke-daily Coffee, Syahrer Dwi Utomo
Menariknya, pemilik Ke-daily Coffee juga baru-baru ini mengikuti Festival Cafe Kreasi Pangan Lokal 2022 yang merupakan rangkaian Gelar Pangan Nusantara selama empat hari, Minggu (23/10/2022). Acara yang digelar Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) ini merupakan kerjasama antara Badan Pangan Nasional (BPN) dan UB.
“Pertama-tama, kita disuruh bikin sampling dari bahan-bahan lokal, yaitu berupa umbi-umbian, singkong, dan lain sebagainya tanpa bahan pangan impor. Di situ kita disuruh bikin menu apa yang akan kita daftarkan,” cerita Syahrer.
Mochi Ubi (Mobi) dengan isian coklat (dokumentasi Syahrer)
Syahrer mendaftarkan diri sebagai peserta Festival Cafe Kreasi Pangan Lokal 2022 yang posternya dilihat di salah satu media sosial. Sebagai pemilik kedai, ia tertarik ikut lomba yang mengajak para pemilik kafe berkreasi membuat menu dari bahan pangan lokal dan tanpa ada campuran bahan pangan impor.
Syahrer mengkreasikan ubi menjadi Mochi Ubi Ungu atau Mobi dengan varian isi coklat dan keju. Ia mengirim sampling dan resep ke panitia acara dengan membawa nama Ke-daily Coffee, ia lolos sebagai finalis dan harus membuat main course. Namun, ia tidak lolos sebagai pemenang.
Meski perjalanannya berhenti sebagai finalis, Syahrer mengapresiasi hasil yang dicapai dengan Mobi. Ia juga berencana mengadaptasi menu yang membawanya sampai menjadi finalis ke Ke-daily Coffee. Namun, ia mengatakan bahwa ia ingin melihat kondisi pasar terlebih dahulu. Jika Mobi berhasil masuk ke pasaran, ia akan menambahkan menu Mobi ke Ke-daily Coffee.
Ke-daily Coffee dengan konsep kedai rumahan (Inid/Kanal24)
Selain menu yang dibuat sendiri oleh Ke-daily Coffee, kedai rumahan ini memiliki konsep nature yang menyegarkan pandangan mata. Meski, kedai ini menyulap rumah kecil menjadi kedai mungil, tapi kedai ini memadukan warna hijau tosca dan kayu disertai tanaman-tanaman kecil di dalam pot yang menambah kesan mungil dan manis. Jika Anda ingin menikmati akhir pekan Anda dengan suasana sederhana tapi menyegarkan, Ke-daily Coffee menjadi tempat bercengkrama bersama teman-teman Anda. (nid)