Kanal24, Malang – Sebagai upaya meningkatkan wawasan masyarakat atas pentingnya menyusui bayi dengan asi ekslusif, Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan kader kesehatan terutama bidan dengan tema Midwifery Led Care for Women and Baby. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Puskesmas Singosari pada hari Senin (21/11/2022).
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan FK UB, Fatmawati , SST., M. Keb., sekaligus penanggungjawab kegiatan ini menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan untuk menjawab permasalahan rendahnya angka asi eksklusif dan tingginya angka stunting di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
“Kecamatan Singosari merupakan bagian dari desa binaan dari pendidikan profesi bidan, dimana kita melihat permasalahan yang ada di Kecamatan Singosari adalah rendahnya cakupan asi eksklusif terus kemudian yang kedua masih tingginya angka stunting sehingga kami menggangap masalah kesehatan ibu dan anak sangat penting,” ungkap Fatmawati.
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan FK UB, Fatmawati , SST., M. Keb. (Yordan/Newspoint)
Dalam kegiatan pelatihan ini diharapakan para bidan dan tenaga kesehatan lainnya sebagai garda terdepan kesehatan bagi ibu dan bayi dapat memberikan pengarahan dan mendampingi ibu-ibu yang sedang menyusui mengenai pentingnya informasi yang paling tepat mengenai tata cara dalam memberikan asi ekslusif kepada buah hati mereka.
“Jadi untuk kegiatan hari ini output yang kita harapkan adalah ibu-ibu bidan paham bagaimana terkait manajemen laktasi, sehingga diharapkan bidan dan kader yang sudah kita latih bisa menerapkan dan mendampingi ibu mulai sejak kehamilan hingga masa nifas dan menyusui sehingga cakupan asi eksklusif ini bisa meningkat terutama di Kecamatan Singosari,” imbuh fatmawati.
Suasana Pelatihan & Pendampingan Kader Kesehatan Puskesmas Singosari (Yordan/Newspoint)
Kordinator Bidan Puskesmas Singosari, Yuniati Ani mengatakan hasil wawasan dari kegiatan pelatihan ini penting sekali bagi para bidan dalam upaya melayani masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak dalam urusan manajemen laktasi mengingat kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya asi eksklusif di Indonesia.
“Ini PR (Pekerjaan Rumah) bersama ya mulai zaman kita dulu, alhamdulillah masih banyak dukungan dari semua elemen dan sektor bahwa asi ini bukanlah sekadar menyusui saja banyak faktor hal-hal yang perlu kita perdalam lagi permasalahan-permasalahan yang ada sehingga kita sebagai pelaku kesehatan bisa ikut membantu menyelesaikan masalah fisik dan psikis dari ibu hamil,” jelas Ani mengenai pentingnya pelatihan ini.
Acara ini dengan sukses diselenggarakan dengan jumlah kurang lebih dua puluh peserta yang berasal dari bidan dan tenaga kesehatan dari seluruh kecamatan Singosari.(aan)