Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) mengenalkan Metaverse Urban Historica Area (Metantara) Kayutangan Heritage kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan era digitalisasi. Inovasi Metaverse Kayutangan ini akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk membangun dunia virtual di Kawasan Kayutangan Heritage.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pelaksana sekaligus mewakili Dekan Fakultas Teknik UB, Dr. Eng. Ir. Herry Santosa, ST., MT., IPM pada acara Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Pentahelix, Metaverse Kayutangan pada hari Rabu (30/11/2022).
Ketua Pelaksana, Dr. Eng. Ir. Herry Santosa, ST., MT., IPM (Yordan/Newspoint)
“Metaverse Kayutangan ini merupakan ide untuk membangun dunia kembar secara digital, seperti dunia yang sesungguhnya. Harapannya, Metaverse Kayutangan ini bisa berkolaborasi untuk membangun aplikasi. Agar kedepannya mampu diterapkan aplikasi yang bertujuan untuk virtual tourism,” ungkap Dr. Herry Santosa.
Selain itu Pemkot Malang mengawal pengelolaan aplikasi ini, diharapkan aplikasi ini bisa berbayar dan Metaverse Kayutangan bisa menjadi suatu wahana komersial baru di dalam dunia digital.
Menurut Dr. Herry, Metaverse ini juga menjadi kolaborasi Pentahelix dan Hexahelix bersama dengan Pemkot Malang yang akan terus dikawal secara berkelanjutan. Sehingga, para kolaborator dapat memiliki peranan yang berbeda.
“Misalkan, pihak Pemkot akan membantu mendukung dalam peraturan-peraturan terkait dengan pengembangan Metaverse ini. Dalam kepentingannya untuk e-commerce dalam dunia usaha, atau UMKM, dan segala macam. Kemudian, pihak akademisi yang akan terus membangun prototype ini,” lanjut Dr. Herry.
Sehingga, pihaknya berharap agar kedepannya, Metaverse Kayutangan ini bisa dipergunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat layaknya sebagai dunia kembar dari Kayutangan Heritage.
Dr. Herry juga menjelaskan bahwa FGD Metaverse Kayutangan yang dilaksanakan ini merupakan soft launching sebelum sepenuhnya dapat dinikmati oleh masyarakat. Selain dengan Pemkot Malang, Metaverse Kayutangan ini juga masih perlu kolaborasi hexahelix dengan pihak perbankan dan masyarakat Kampung Kayutangan Heritage.
Kerjasama dengan pihak perbankan akan sangat penting dalam pengembangan e-commerce yang akan mewujudkan virtual transaksi dalam Kayutangan di dunia digital.
Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati (Yordan/Newspoint)
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati menyampaikan bahwa melalui inovasi Metaverse Kayutangan ini dapat lebih mengembangkan atau meningkatkan kunjungan wisata yang ada di Kayutangan Heritage.
“Harapannya dengan teknologi canggih ini, masyarakat bisa lebih mengenal lagi secara keseluruhan, secara lengkap, baik di koridor maupun di dalam. Jadi tidak hanya satu sisi, tapi banyak sisi yang bisa diangkat,” kata Mila.
Mila juga menambahkan dengan alat digital ini, masyarakat tidak hanya sekedar melihat melalui gambar saja. Tetapi, juga akan tertarik dan ingin mengunjungi secara langsung bagaimana pariwisata Heritage di Kota Malang. Sehingga, bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kayutangan Heritage.
“Kalau sudah melihat, pasti juga ingin berkunjung secara langsung. Tidak hanya sekedar gambaran, tapi juga bisa merasakan sendiri apa yang terjadi, apa yang dilihat, apa yang dikerjakan di sana, dan pasti apa yang akan dibeli di sana. Akhirnya itu bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, serta UMKM yang ada di sana,” terang Mila. (nid)