Kanal24, Malang- Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Angkatan 3 TIMES mengadakan acara pameran lukisan ampas kopi di Art Center Arts Council Malang atau Dewan Kesenian Malang (DKM) sebagai acara penutup dari kegiatan MBKM pada Sabtu (3/12/2022).
Acara ini dibuka dengan workshop budidaya kopi dan barista class V60, dan dilanjutkan dengan pameran yang berlangsung dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Salah satu lukisan Pak Sawir. (Tis’a Tursina/Kanal24)
Lukisan yang dipamerkan adalah beberapa karya dari Sawir yang merupakan seniman kopi asal Malang. Sawir menggunakan nama Wirastho sebagai identitas dalam lukisannya. Lukisan ampas kopi bagi Sawir merupakan media untuk menggambarkan nilai-nilai dalam kehidupan seperti nilai sosial, religi, atau sebagai dekorasi.
Sebelumnya lukisan ampas kopi ini sempat viral, namun sekarang cukup redup meski kopi sangat menjamur di mana-mana hingga saat ini. Pembuatan lukisan ampas kopi ini cukup unik, dan memiliki tantangan tersendiri. Terutama dalam pemilihan kanvas, harus menggunakan bahan yang tahan terhadap jamur, karena kopi merupakan bahan organik. Selain itu, ampas kopi ini sewaktu-waktu dapat kering sehingga menghambat pembuatan lukisan. Ampas kopi yang digunakan Pak Sawir untuk melukis diperoleh dari konsumsi sehari-hari.
Lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat lukisan dari ampas kopi normalnya dua minggu hingga satu bulan. Namun, melukis merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kondisi psikologis pelukis itu sendiri, sehingga jika terdapat gangguan dapat menghambat pembuatannya.
“Harapan saya dengan adanya pameran ini yaitu agar masyarakat dapat melihat sesuatu yang dianggap tidak bermanfaat ternyata dapat dimanfaatkan. Salah satunya ampas kopi yang jika dibuat menjadi lukisan, dapat menjadi benda bernilai ekonomis tinggi”, ungkap Sawir kepada Kanal24 (3/12/2022).
Harapan ini selaras dengan ide yang mendasari para panitia dalam mengadakan acara ini, yaitu untuk menggunakan benda-benda yang ada di sekitar, seperti kopi, terlebih kopi merupakan hal yang diminati oleh berbagai lapisan masyarakat. Acara ini menjadi output akhir dalam kegiatan MBKM di TIMES.
“Kegiatan MBKM di TIMES terbagi menjadi beberapa kegiatan, mulai dari belajar menjadi jurnalis, mengelola sosial media sebagai media marketing, hingga mempelajari cara menjadi Event Organizer (EO) dan membuat sebuah acara mulai dari persiapan, pencarian sponsor, dan lain-lain,” ungkap Hakim selaku ketua pelaksana dari acara ini.
Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat menaikkan kembali popularitas lukisan ampas kopi dan meningkatan kejelian serta kepedulian masyarakat, terutama anak muda untuk memanfaatkan hal-hal di sekitar mereka sesuai kreativitasnya masing-masing. (tis)