Kanal24, Malang – Aktivitas Gunung Semeru beberapa minggu terakhir terus menunjukkan potensi bahaya. Sejak awal bulan November lalu semeru sudah kembali aktif mengeluarkan muntahan lahar dan uap panas yang menurut catatan BMKG erupsi yang terjadi mencapai 88 kali setiap harinya. Pagi dini hari tadi (04/12/2022) semeru kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas hingga radius 7 kilometer dari puncak kawah.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung semeru telah mengeluarkan peringatan darurat kepada masyarakat sekitar lereng gunung. PVMBG mengimbau warga tidak beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di area Gunung Semeru. Hari ini status gunung semeru naik dari siaga III menjadi awas. Status ini merupakan status darurat tertinggi untuk situasi bahaya gunung api.
“Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB,” kata Kepala PVMBG, Hendra dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Mengacu pada Permen ESDM 15/2011, status awas menunjukkan bahwa adanya kemungkinan erupsi skala besar yang mungkin terjadi dalam kurun waktu 24 jam. Bahaya erupsi bisa saja meluas dan dapat secara langsung mengancam kehidupan penduduk sekitar.
Frekuensi erupsi Gunung Semeru sebenarnya pernah mencapai puncaknya pada bulan Desember tahun lalu. Sejak itu, Jalur Pendakian Gunung Semeru pun ditutup hingga saat ini. Dengan adanya aktivitas erupsi baru-baru ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) belum bisa memastikan kapan jalur akan kembali dibuka lantaran menunggu situasi gunung kembali normal dan adanya rekomendasi dari PVMBG.
Sebelumnya menurut rekam data dari web Magma Indonesia selain Gunung Semeru masih ada beberapa gunung lagi yang dalam 2 bulan terakhir juga mencatatkan aktivitas erupsi yang cukup signifikan di antaranya ada Gunung Ibu di Maluku Utara, Gunung Kerinci di Jambi dan Gunung Anak Krakatau. Bagi masyarakat yang ingin memantau perkembangan kondisi gunung api dan pergerakan lempeng tektonik di seluruh Indonesia dapat mengakses link ini https://magma.esdm.go.id/v1/