Kanal24 – Universitas Brawijaya mengadakan kompetisi internal antar unit dalam kampus dalam memberikan inovasi dalam pelayanan publik bernama Universitas Brawijaya Public Service Award (UBPSA). Hari Rabu ini (07/12/2022) kompetisi tersebut mencapai tahapan presentasi dan wawancara kepada 8 unit yang lolos.
Wawan Sobari S.IP., M.A., Phd., sebagai Ketua Tim Juri UBPSA mengatakan bahwa beberapa hal yang menjadi kriteria yang dicari pada kompetisi ini adalah adanya nilai kebaruan yang memperkenalkan ide-ide unik yang dapat menjadi sebuah pendekatan problem solving atau bentuk kebijakan baru yang dapat mereformasi layanan publik yang telah ada.
Selain itu pembaharuan yang ada diharuskan dapat di replikasi dan diterapkan penyedia layanan publik lainnya di dalam maupun diluar lingkungan Universitas Brawijaya. Terakhir, program kebijakan atau ide yang dikerjakan perlu memiliki sifat keberlanjutan yang dimana program tersebut dapat dipertahankan dan dijanlankan secara terus menerus sesuai dengan hukum dan regulasi yang ada.
“Hari ini ada sekitar delapan presenter yg lolos tahap presentasi wawancara dan masing-masing unit akan mempresentasikan dan wawancarai mengenai inovasinya. Hal yang dinilai dari sisi inovasi dan implementasi. Inovasi ini minimal berjalan selama enam bulan dan disini ada nilai kebaruan. Nilai manfaat dan daya ungkit untuk perubahan pelayanan di Universitas Brawijaya. Tahap selanjutnya adalah tahap verifikasi lapangan yang insyallah akan dilaksanakan hari senin,” ungkap Wawan.
Tim Pengembang & Pengelola Aplikasi Pelayanan Publik di Lingkungan Universitas Brawijaya yang lolos tahap seleksi presentasi dan wawancara UBPSA 2022 (Yordan/Newspoint)
Kompetisi ini diharapakan dapat membuat sebuah inovasi baru pada bidang pelayanan publik dimana nantinya tidak hanya diperuntukkan untuk pembenahan pelayanan internal Universitas Brawijaya namun juga dapat direplikasi ke sistem pelayanan publik lainnya.
“Jadi tim reformasi birokrasi Universitas Brawijaya akan mendorong siapapun juaranya bukan hanya untuk di konteks UB akan ada leveraging effect yang lebih luas. Kompetisi ini nanti akan dibawah ke ranah yang lebih tinggi yaitu Kementrerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUD) dan di tingkat nasional di Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kementrian PANRB). Ini targetnya seperti itu bahwa inovasi bukan hanya untuk UB sendiri tapi bisa memberikan manfaat layanan di tempat lain. Bisa di replikasi di tempat lain,” jelas Wawan.
Tahun 2022 merupakan kali pertama diadakannya kompetisi UBPSA ini dan akan terus dilanjutkan dalam tahun-tahun mendatang sebagai upaya mendorong reformasi birokrasi dalam Universitas Brawijaya.(aan)