KANAL24, Malang – Gerakan Tetenger Bumi merupakan salah satu simpul rangkaian kegiatan Lustrum XII Universitas Brawijaya tahun 2022. Tetenger Bumi tahun ini mengambil tema “Berinovasi Menjaga Bumi untuk Hidup lebih Lestari” yang merupakan turunan tema Lustrum XII yaitu “GREEN PARADIGM AND INNOVATIVE ACTION FOR SUSTAINABLE PROSPERITY”.
“Gerakan tetenger bumi wujud komitmen dan aksi nyata Universitas Brawijaya untuk bersedekah kepada bumi untuk memberikan infrastruktur dasar bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk,” kata Koordinator Tetenger Bumi, Ajik Suseno, Jum’at (16/12/2022).
Baca Juga : Tetengger Bumi Lustrum ke -12-,UB Tanam Ratusan Pohon
Untuk pelaksanaan selain yang sudah berlangsung ahir pekan lalu di Kepanjen, UB akan bergerak ke Dusun Krajan dan Dusun Purwosari, Desa Srimulyo Dampit pada sabtu besok untuk kembali menanam ribuan pohon. Desa ini dipilih karena merupakan daerah tangkapan air yang harus dijaga untuk melindungi daerah tersebut dari berbagai bencana seperti banjir dan longsor. Diharapkan dengan kegiatan Tetenger Bumi maka daerah Srimulyo nantinya memiliki cadangan air yang cukup aman dari bencana alam.
Pemilihan lokasi ini sudah sesuai dengan rekomendari dari Dinas Kehutanan Wilayah Malang agar kegiatan ini dapat memberikan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi wilayah yang membutuhkan.
“Untuk sabtu besok di Srimulyo Dampit karena merupakan daerah tangkapan air yang direkomendasikan oleh Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Malang,” lanjut Ajik.
UB sudah menyiapkan 2000 pohon dari target 5000 berupa tanaman langka, tanaman buah hingga jenis kayu produksi yang nantinya akan dapat memberikan peningkatan nilai ekonomi masyarakat. Bibit disediakan bersama UB dengan tanaman buah langka nusantara sebagai monumen hidup hutan, BPDAS-HL Brantas Sampean Kementerian KLH, dan BRI.
Baca Juga : UB Tanam Ratusan Pohon di Tumpang Sebagai Simbol Tetenger Bumi
“Jadi kegiatan Tetenger Bumi ini bukan sekedar ekologi semata namun juga bernilai ekonomi bagi masyarakat setempat sehingga kehadiran UB memberikan banyak nilai disana,” imbuh dosen Vokasi UB ini.
Sebagai persiapan timnya sudah melakukan koordinasi baik dengan dinas terkait, pemerintah desa dan warga setempat agar kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Khusus kelompok tani, UB menggandeng Kelompok Tani Hutan KTH Langgeng Lestari agar nantinya memudahkan untuk kegiatan tindak lanjut melalui berbagai program yang ada di UB dan instansi lainnya.
“Persiapan sudah oke karena koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, dinas terkait hingga kelompok tani sudah intensif. Begitu juga dari UB mulai jajaran pimpinan hingga mahasiswa sudah siap bergerak besok,” pungkas Ajik. (sdk)