Kanal24 – Liburan semester nyatanya menjadi waktu yang ditunggu oleh mahasiswa. Apalagi bagi mahasiswa rantau, mereka bisa kembali bersama keluarga tercinta di rumah. Memanfaatkan setiap waktu liburan untuk hal produktif.
Masa liburan menjadi hal yang ditunggu karena mahasiswa bisa terbebas dari hiruk-pikuk dunia perkuliahan, walaupun hanya sementara. Waktu liburan benar-benar dimanfaatkan oleh setiap mahasiswa. Mereka bisa melakukan hal-hal yang mereka sukai, membantu orang tua, bahkan berjualan kecil-kecilan. Setiap hal kecil itu dilakukan untuk menghindari kejenuhan dan juga mengisi setiap waktu yang terlewatkan.
“Liburan ini tuh sangat dinantikan dan suka banget. Apalagi saya yang merantau. Senang rasanya,” tutur Fikqi Nur, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP UB). Setelah ujian akhir semester (UAS) selesai, Fiqki bergegas untuk kembali ke kota asalnya, Kota Surabaya. Ia merindukan kebersamaan bersama keluarga dan juga temannya.
Waktu liburan perkuliahan Universitas Brawijaya cukup lama. Rata-rata mahasiswa kembali aktif berkuliah pada 13 Februari 2022. Untuk mengisi kekosongan ini, Fiqki mengisi liburannya dengan mengeksplor Kota Surabaya. “Liburan ini aku eksplor kembali Kota Surabaya. Rindu kembali ke kota ini,” tutur Fiqki saat dihubungi oleh tim Kanal24.
Fiqki mengisi liburannya dengan berkeliling Kota Surabaya. Ia juga menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. Tak hanya itu, pergi bersama orang terkasih, seperti nonton bioskop, wisata alam, dan juga wisata kuliner. “Ya, aku cobain kuliner baru di Surabaya,” ujarnya.
Baginya, liburan ini harus dimanfaatkan waktunya untuk keluarga. Menurutnya, keluarga sebagai obat rindu setelah kurang lebih 5 bulan merantau ke Kota Malang. Setelah keluarga, ia baru memanfaatkan waktu dengan teman dan juga pacarnya. Semua waktu dimanfaatkan ketika liburan ini.
Menurut mahasiswa FTP UB angkatan 2022 ini, hal produktif bisa dilakukan oleh siapa saja ketika liburan. Salah satunya adalah memasak. “Dengan mencoba memasak, aku bisa mengembangkan bakatku,” jelasnya. Hal ini juga sejalan dengan program studinya, yaitu teknologi pangan.
Masak sebagai salah satu cara produktif untuk mengisi liburan. (Dok. Domain Publik)
Tak hanya memasak, ia juga mengatakan bahwa liburan ini bisa diisi dengan hal produktif seperti membantu orang tua, membersihkan rumah, dan mencuci baju. Semua itu untuk meringankan pekerjaan orang tua di rumah. “Tak lupa ibadah harus dikuatkan selama liburan ini,” ujarnya.
Selain mengisi liburan dengan mengeksplorasi kampung halaman, liburan ini bisa dimanfaatkan juga dengan mengikuti program magang. Hal ini dilakukan oleh Ajeng Nita, mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi UB. Ia juga merupakan seorang mahasiswa rantau yang berkuliah di Kota Malang.
“Liburan ini senang rasanya bisa kembali ke rumah dan istirahat dari hiruk-pikuk perkuliahan,” jelas mahasiswi asal Kota Bekasi ini. Ajeng mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa berkumpul kembali dengan keluarga dan temannya.
Untuk mengisi liburan kali ini Ajeng, sapaan akrabnya, mengikuti program magang di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Walikota Jakarta Pusat. “Di sini aku belajar mekanisme surat izin mendirikan bangunan dan lainnya,” tutur Ajeng saat dihubungi oleh tim Kanal24.
Menurutnya, untuk menambah pengalaman dalam bidang pekerjaan, ia mencoba untuk mengikuti kegiatan magang tersebut. Hal ini demi mengasah kemampuannya di dunia pekerjaan. “Aku membantu pegawai di kantor ini untuk memudahkan pekerjaannya,” jelasnya.
Di tempat magang ini, Ajeng juga mendapatkan pengalaman baru terkait persuratan dan juga pengarsipan. Ia merasa bersyukur bahwa liburannya diisi dengan kegiatan produktif. Hal ini juga nantinya akan menambah pengalaman bagi dirinya sendiri.
Ia memilih mengikuti program magang sebagai bentuk produktivitasnya selama liburan semester ini. “Memilih produktif dengan magang agar kenal dunia kerja,” tuturnya. Ia juga ingin mengetahui pekerjaan yang sejalan dengan program studi yang dipelajari, yaitu Administrasi Publik.
Lain ladang lain ilalang. Lain cerita datang dari seorang mahasiswa Fakultas Peternakan UB, Ihsan Mahmudi. Sebagai mahasiswa rantau, ia memilih tak kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Tangerang. “Ada beberapa project penelitian, jadi enggak pulang ke rumah,” tutur Mahasiswa Fapet UB angkatan 2020 ini.
Di masa liburan ini, Ihsan memilih untuk tak pulang ke rumah karena harus melakukan penelitian di kampus. Ia bersama keempat kawannya yang berasal dari lintas fakultas di UB melakukan penelitian tentang sebuah terobosan makanan. Tim ini berasal dari tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022.
Ihsan dan kawannya berusaha melakukan terobosan untuk membuat ice cream gelato yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ia berusaha membuat bahan tambahan pangan (BTP) dari bakteri probiotik Bacillus subtilis yang dianggap mampu menurunkan kadar gula darah. BTP ini akan dicampur ke dalam ice cream gelato.
“Kita ingin mematahkan stigma kalau gelato sulit dikonsumsi penderita diabetes karena rasanya yang manis,” jelasnya. Ihsan dan temannya juga berusaha menerbitkan jurnal internasional tentang produk pangan yang diciptakan ini. Untuk sampai saat ini, Ia masih berproses untuk menyelesaikan penelitiannya.
Menurut Ihsan, hal produktif bisa dilakukan dengan menekuni hobi dan juga mencoba hal baru. “Mencoba hal baru yang sebelumnya kita nggak lakukan,” ujarnya. Ihsan berharap untuk mendapatkan ide baru dan segar di dalam karya ilmiahnya.
Setiap masa liburan tentunya dimanfaatkan dengan baik oleh semua orang. Mahasiswa bisa memanfaatkan waktu yang terbilang singkat ini untuk melakukan banyak hal. Momen ini sebagai momen rehat sejenak dari aktivitas perkuliahan yang dirasa padat.
Hal-hal produktif bisa dilakukan dengan hal-hal kecil. Tentunya semua ini dilakukan agar waktu liburan tak terbuang sia-sia. (raf)