Berangkat dari kebutuhan civitas akademika, FEB UB buka Pojok Statistik sebagai sarana penyuplai data BPS terbaru untuk menunjang keperluan akademik dan penelitian bagi mahasiswa dan dosen. Pojok Statistik FEB UB dibentuk dengan menggandeng BPS Kota Malang dan diharapkan mampu memberikan banyak manfaat. Wakil Dekan FEB UB, Bapak Ainur Rofiq, S.Kom., SE., MM., Ph.D., CFA menjelaskan lebih lanjut bahwa pembentukan Pojok Statistik tersebut bukan hanya sebagai penyuplai data tetapi juga diharapkan mampu mendorong literasi statistik baik bagi mahasiswa maupun staf akademik Universitas Brawijaya.
Pojok Statistik FEB UB dibentuk dengan tujuan mendorong literasi statistik serta membantu menyediakan data bagi mahasiswa maupun dosen yang memiliki kendala terkait analis data. Pojok Statistik FEB UB juga akan menjadi wadah untuk berbagai seminar guna publikasi data.
“Seperti yang kita ketahui bahwa BPS selalu merilis data-data perekonomian secara periodik. Data-data tersebut dapat diseminarkan di kegiatan seminar Pojok Statistik FEB UB sehingga mahasiswa dan staf akademik dapat memperoleh data terupdate terkait data perekonomian, industri, maupun bidang lain.” Jelas Bapak Ainur Rofiq.
Sebagai fakultas dengan tingkat pertumbuhan akademik yang dinamis, Bapak Ainur Rofiq menjelaskan bahwa FEB UB terus berinovasi untuk menjadi fakultas ekonomi dan bisnis terbaik di Indonesia maupun di taraf Internasional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, FEB UB telah menjalin kerjasama akademik dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri untuk kegiatan pertukaran pelajar, pengambilan sistem mata kuliah kredit, maupun double degree.
Tentunya, proses menuju fakultas ekonomi dan bisnis yang bertaraf internasional perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas baik secara akademik maupun non akademik yang dibuktikan dengan adanya akreditasi yang terjamin. Oleh karena itu, FEB UB terus berupaya untuk memperoleh akreditasi di tingkat nasional maupun internasional sebagai bukti bahwa FEB UB merupakan salah satu fakultas ekonomi dan bisnis yang mampu bersaing.
“FEB UB sendiri telah terakreditasi secara internasional melalui ABEST21. Saat ini, kami sedang proses untuk akreditasi di AQAS yang mana salah satu syarat AQAS yaitu harus terakreditasi secara nasional dulu di Lalemba. Kedepannya, kami juga akan mulai akreditasi internasional Double ISB. Akreditasi di Double ISB ini dapat dikatakan sangat berat dan baru beberapa perguruan tinggi saja yang masuk. Namun, kami sudah bertekad dan optimis bahwa FEB UB dapat memperoleh akreditasi tersebut.” Terang Bapak Ainur Rofiq.
Dari sisi akademik, FEB UB terus berupaya meningkatkan kualitas pengajaran melalui penyediaan program unggulan yang berstandar internasional tanpa melupakan nilai lokal. Reputasi internasional juga menjadi salah satu program unggulan yang dikembangkan oleh FEB UB melalui akreditasi dan perangkingan universitas secara periodik.
Untuk mencapai taraf internasional itu diperlukan berbagai publikasi yang bagus baik dari staf maupun mahasiswa. Oleh karena itu, FEB UB secara konsisten menyediakan anggaran untuk berbagai penelitian mahasiswa ataupun staf FEB UB.
“Memang anggarannya itu tidak kecil, tetapi tujuan kita adalah untuk memperoleh impact yang bagus di dalam proses belajar mengajar. Jika impactnya bagus, maka reputasi internasional kita tentu akan bagus.”
Bapak Ainur Rofiq juga memaparkan bahwa FEB UB juga mendorong penciptaan lulusan yang mampu bersaing dan memiliki keahlian sesuai program studi dan bidangnya masing-masing.
“Jadi, semisal kalau program studinya kewirausahaan. Maka kita berusaha membentuk mindset mereka untuk menjadi entrepreneur melalui berbagai tugas maupun proyek tertentu yang berkaitan dengan kewirausahaan.”