KANAL24, Malang – Besarnya potensi industri makanan dan minuman di Indonesia menjadi market yang menarik bagi pertumbuhan bisnis kafe. Hal ini terlihat dari banyak brand cafe asing hingga lokal yang hadir dengan berbagai konsep.
Dalam sambutan peresmian Vocafe milik Fakultas Vokasi UB, Rektor Universitas Brawijaya menyebut hal ini sebagai peluang yang dapat dimasuki dengan kolaborasi antar perguruan tinggi dan sektor usaha.
“Saat ini kita lihat industri makanan dan minuman terus tumbuh dengan hadirnya brand asing hingga lokal. Ini merupakan peluang bagi Vocafe untuk ikut berkembang,” kata Widodo.
Secara khusus Rektor asal Bojonegoro ini menantang Vokasi dan BUNA untuk bisa mengembangkan Vocafe tidak hanya di dalam kampus UB namun bisa hadir diberbagai titik hingga ratusan outlet.
“Ini kita perlu semboyan baru, bagaimana ini menjadi tantangan bagi Fakultas Vokasi dan BUNA untuk bisa menambah Vocafe menjadi 500 outlet. Kalo brand lain bisa kita harus bisa ,” tambah Widodo.
Baca Juga : Vocafe Menjadi Smart Cafe Terbaru Milik Fakultas Vokasi UB
Menurutnya saat ini para alumni UB dari Papua hingga Jakarta sudah siap menyambut jika UB akan mengembangkan konsep Vocafe atau brand lainnya. Dengan jejaring alumni Widodo yakin target 500 outlet akan tercapai.
“Para alumni dari berbagai daerah mulai Papua hingga Jakarta sudah siap dan antusias dan ini modal jejaring UB yang luar biasa. Apalagi ditambah tiga smart tadi yang dipaparkan oleh Dekan Vokasi,” ujar Widodo.
Konsep Vocafe ini tidak hanya menghadirkan makanan dan minuman yang berkaulitas namun juga memiliki nilai lebih dengan konsep smart cafe, smart produk dan smart branding.
Saat ini industri makanan dan minuman juga sudah memiliki nilai lebih dalam bisnis yang tidak hanya befokus kepada produk semata namun juga service. Widodo mencontohkan brand Starbucks yang tidak hanya menjual kopi namun juga mengelola dana pelanggan melalui deposit dana pelanggangan.
“Model bisnis seperti ini harus kita lihat dengan tiga smart yang tadi maka Vocafe tidak hanya terlihat menjual makanan namun juga mampu memunculkan bisnis yang lain. Untuk itu kita harus kompak untuk mewujudkan bisnis yang ada di UB bisa seperti itu,” pungkas Widodo.(sdk)